Australia Beri Perawatan untuk Anak-anak Penderita Alergi Kacang

Tawaran pengobatan ini merupakan bagian dari program nasional yang disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Agu 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2024, 16:00 WIB
ilustrasi kacang telur
ilustrasi kacang telur (sumber: freepik)

Liputan6.com, Canberra - Anak-anak di Australia yang memiliki alergi kacang akan mendapatkan tawaran perawatan agar terhindar dari efek kematian akibat alergi makanan tersebut.

Tawaran pengobatan ini merupakan bagian dari program nasional yang disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (1/8/2024) anak-anak yang memenuhi syarat akan menerima dosis harian bubuk kacang selama dua tahun untuk membangun toleransi mereka terhadap alergi kacang, kata pejabat yang mengumumkan inisiatif tersebut.

Seiring waktu, bayi akan diberikan dosis yang meningkat dengan harapan dapat mengurangi kepekaan mereka terhadap kacang, di bawah pengawasan dokter di 10 rumah sakit anak di seluruh negeri.

Ini adalah program perawatan alergi kacang nasional pertama yang ditawarkan di rumah sakit di luar tempat uji klinis, kata Kirsten Perrett, kepala imunoterapi oral di National Allergy Centre of Excellence.

Pada akhir dua tahun, tes alergi makanan akan menentukan apakah perawatan telah menyebabkan remisi.

"Pada akhirnya kami ingin mengubah penyakit alergi di Australia sehingga lebih banyak anak dapat bersekolah tanpa risiko reaksi kacang yang mengancam jiwa," kata Perrett.

Sebelumnya, satu keluarga telah diberitahu untuk memastikan anak-anak mereka benar-benar menghindari makanan yang mengandung kacang. Pasalnya, anak-anak Australia memiliki tingkat alergi makanan tertinggi di dunia.

Alergi Kacang pada Anak

Ilustrasi kacang dan biji berserat tinggi
Ilustrasi kacang dan biji berserat tinggi. (Photo by Maddi Bazzocco on Unsplash)

Data pemerintah menunjukkan, alergi kacang memengaruhi tiga persen anak-anak Australia saat mereka berusia 12 bulan.

Dari jumlah tersebut, hanya 20 persen yang akan sembuh dari alergi mereka saat mereka remaja.

Hunter Chatwin yang berusia sembilan bulan, yang termasuk dalam program pengobatan gratis, mulai mengalami gatal-gatal setelah makan selai kacang.

"Kami mengambil bagian dalam program ini untuk mencoba dan meningkatkan peluangnya agar dapat makan kacang dengan aman di masa mendatang," kata ibu Hunter, Kirsten.

"Banyak keluarga yang sangat ingin melindungi anak-anak mereka dari reaksi alergi dan anafilaksis," katanya.

"Menyediakan program ini secara gratis di rumah sakit umum merupakan sebuah perubahan besar."

 

Rencana Pemerintah Australia

Ilustrasi bendera Australia. (Unsplash)
Ilustrasi bendera Australia. (Unsplash)

Jika berhasil, program ini akan diluncurkan secara lebih luas, termasuk di daerah-daerah regional dan terpencil.

Kematian akibat alergi kacang jarang terjadi di Australia, tetapi hampir 20 persen populasi menderita penyakit alergi, menurut data dari lembaga alergi terkemuka di Australia.

Angka ini diperkirakan tumbuh sebesar 70 persen pada tahun 2050, yang berdampak pada 7,7 juta warga Australia.

Infografis Indonesia Australia
Hubungan Indonesia Australia (Liputan6.com/Trieyas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya