Kecelakaan Bus Tabrak Tebing di Bolivia, 14 Orang Tewas

Seorang korban selamat mengatakan kepada kantor berita Tarija Conecta bahwa rem kendaraan itu tampaknya blong.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 24 Agu 2024, 05:35 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2024, 12:35 WIB
Kecelakaan Bus
Ilustrasi Kecelakaan bus yang terjadi di Sierre, Swiss (pexels/david iloba)

Liputan6.com, La Paz - Kecelakaan dilaporkan terjadi di Bolivia dan menelan sejumlah korban jiwa.

"Setidaknya 14 orang tewas dan 18 orang terluka dalam kecelakaan bus di Bolivia selatan," kata polisi Sabtu (17/8/2024) seperti dikutip dari AFP.

Kecelakaan itu terjadi pada Jumat (16/8) malam, ketika sebuah bus berbelok dan menabrak tebing di jalan ramai yang menghubungkan Kota Tarija, sekitar 880 kilometer (546 mil) selatan ibu kota La Paz, dengan kota pusat Santa Cruz.

Seorang korban selamat kecelakaan tersebut mengatakan kepada kantor berita Tarija Conecta bahwa rem kendaraan itu tampaknya blong.

Kepala polisi Tarija, Jose Illanes mengatakan 14 orang tewas di tempat kejadian dan 18 orang menerima perawatan atas luka-lukanya.

Menurut data pemerintah, kecelakaan lalu lintas menewaskan sekitar 1.400 orang setiap tahun di Bolivia, negara berpenduduk sekitar 12 juta orang.

Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kesalahan pengemudi atau kegagalan mekanis.

Bulan lalu, 22 orang tewas dan 16 orang terluka di Bolivia barat ketika sebuah truk dan bus bertabrakan secara langsung.

Kecelakaan serupa pada bulan April lalu menelan 14 korban jiwa.

 

Kecelakaan Bus Tabrak Penghalang dan Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, Hanya 1 Anak Selamat dan 45 Orang Tewas

Kecelakaan bus di Limpopo, Afrika Selatan. (Limpopo Departmenet of Transport)
Kecelakaan bus di Limpopo, Afrika Selatan. (Limpopo Departmenet of Transport)

Sebelumnya, kecelakaan bus kembali terjadi Afrika Selatan. Kabarnya hanya satu penumpang yang selamat dari peristiwa tersebut.

"45 orang tewas di Afrika Selatan setelah bus yang mereka tumpangi jatuh sekitar 50 meter (165 kaki) dari jembatan ke jurang," kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Jumat (29/3/2024).

Seorang gadis berusia delapan tahun, satu-satunya yang selamat, dibawa ke rumah sakit karena luka serius.

Bus tersebut menabrak penghalang dan terbakar ketika menghantam tanah di provinsi timur laut Limpopo.

Para penumpang tersebut adalah peziarah yang melakukan perjalanan dari ibu kota Botswana, Gaborone, menuju kebaktian Paskah di Kota Moria.

Kendaraan itu kehilangan kendali dan keluar dari jembatan di jalur pegunungan Mmamatlakala antara Mokopane dan Marken, sekitar 300 km (190 mil) utara Johannesburg, menurut lembaga penyiaran publik Afrika Selatan SABC.

Operasi penyelamatan berlangsung hingga Kamis (28/4) malam, dan beberapa korban tewas dilaporkan sulit dijangkau di tengah puing-puing.

Menteri Perhubungan Sindisiwe Chikunga, yang pergi ke lokasi kejadian, menyampaikan "belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang terkena dampak kecelakaan bus tragis".

Menteri Chikunga mengatakan pemerintah Afrika Selatan akan membantu memulangkan jenazah tersebut dan mengadakan penyelidikan penuh mengenai penyebab kecelakaan itu.

"Pikiran dan doa kami menyertai Anda selama masa sulit ini," tambahnya. "Kami terus mengimbau pengemudi yang bertanggung jawab setiap saat dengan kewaspadaan yang tinggi karena semakin banyak orang yang melintasi jalan raya pada akhir pekan Paskah ini."

Afrika Selatan memiliki catatan keselamatan jalan yang buruk.

Dalam pesan Paskah yang dirilis pada hari sebelumnya, Presiden Cyril Ramaphosa mendesak warga untuk "melakukan yang terbaik untuk menjadikan Paskah ini aman".

Ini seharusnya "bukan saat di mana kita duduk diam dan menunggu untuk melihat statistik tragedi atau korban jiwa di jalan kita".

Bus tersebut menabrak penghalang dan terbakar ketika menghantam tanah di provinsi timur laut Limpopo.

Para penumpang tersebut adalah peziarah yang melakukan perjalanan dari ibu kota Botswana, Gaborone, menuju kebaktian Paskah di Kota Moria.

Kendaraan itu kehilangan kendali dan keluar dari jembatan di jalur pegunungan Mmamatlakala antara Mokopane dan Marken, sekitar 300 km (190 mil) utara Johannesburg, menurut lembaga penyiaran publik Afrika Selatan SABC.

Operasi penyelamatan berlangsung hingga Kamis (28/4) malam, dan beberapa korban tewas dilaporkan sulit dijangkau di tengah puing-puing.

Menteri Perhubungan Sindisiwe Chikunga, yang pergi ke lokasi kejadian, menyampaikan "belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang terkena dampak kecelakaan bus tragis".

Menteri Chikunga mengatakan pemerintah Afrika Selatan akan membantu memulangkan jenazah tersebut dan mengadakan penyelidikan penuh mengenai penyebab kecelakaan itu.

"Pikiran dan doa kami menyertai Anda selama masa sulit ini," tambahnya. "Kami terus mengimbau pengemudi yang bertanggung jawab setiap saat dengan kewaspadaan yang tinggi karena semakin banyak orang yang melintasi jalan raya pada akhir pekan Paskah ini."

Afrika Selatan memiliki catatan keselamatan jalan yang buruk.

Dalam pesan Paskah yang dirilis pada hari sebelumnya, Presiden Cyril Ramaphosa mendesak warga untuk "melakukan yang terbaik untuk menjadikan Paskah ini aman".

Ini seharusnya "bukan saat di mana kita duduk diam dan menunggu untuk melihat statistik tragedi atau korban jiwa di jalan kita",

 

Kecelakaan Bus Filipina Jatuh ke Jurang Sedalam 30 Meter, 17 Orang Tewas

Kecelakaan bus dalam perjalanan ke Culasi di Antique dari Provinsi Iloilo Filipina, jatuh sejauh 30 meter ke dalam jurang. (Iloilo City Disaster Risk Reduction and Management Office – Urban Search and Rescue Unit via AP)
Kecelakaan bus dalam perjalanan ke Culasi di Antique dari Provinsi Iloilo Filipina, jatuh sejauh 30 meter ke dalam jurang. (Iloilo City Disaster Risk Reduction and Management Office – Urban Search and Rescue Unit via AP)

Kecelakaan bus juga pernah terjadi di Filipina. Sejumlah penumpang dilaporkan meninggal dunia.

"Seorang penumpang yang terluka parah ketika sebuah bus terjun ke jurang di Filipina tengah telah meninggal, menjadikan jumlah korban tewas akibat kecelakaan itu menjadi 17," kata pihak berwenang pada Rabu (6/12/2023) seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA).

Bus itu membawa puluhan orang ketika remnya rusak di provinsi tengah Antique pada Selasa 5 Desember sore, kata gubernur setempat, Rhodora Cadiao, pada konferensi pers.

Tujuh orang berada dalam kondisi kritis sementara empat orang stabil dan dalam tahap pemulihan, kata Rhodora Cadiao.

Media lokal sebelumnya melaporkan bahwa 28 orang tewas dalam kecelakaan bus itu.

Cadiao mengatakan bus tersebut sedang melakukan perjalanan ke Culasi di Antique dari provinsi tetangga Iloilo ketika remnya tidak berfungsi di jalan yang berkelok-kelok dan jatuh sejauh 30 meter ke dalam jurang.

"Kami menyebut daerah itu sebagai kurva pembunuh. Bus kedua sudah jatuh di sana," kata Cadiao kepada stasiun radio DZRH.

Cadiao mengunjungi rumah sakit tempat para korban dirawat karena luka-lukanya. Dia menjanjikan bantuan pemerintah untuk biaya pengobatan dan pemakaman para korban.

"Ini jalan pegunungan, jadi bus terjatuh dari tempat tinggi. Itulah sebabnya dampaknya menimbulkan banyak korban jiwa," kata kepala badan bencana provinsi Roderick Train kepada AFP.

Berdasarkan saksi, kerusakan mekanis. Pengemudi kehilangan kendali, kemungkinan rem blong, kata Roderick Train.

"Kami mencari jasadnya hingga (Rabu) pagi ini," kata Train. "Sungguh melelahkan untuk naik dan turun."

Operasi penyelamatan di lokasi tersebut telah dihentikan setelah semua jenazah yang terlihat telah ditemukan, kata pemerintah Antique melalui Facebook.

"Desain teknik jalan ini sangat salah," kata Cadiao. "Saya mengutuk jalan itu."

Filipina terkenal dengan lemahnya peraturan transportasi umum dan buruknya pemeliharaan jalan.​

Kecelakaan Bus di Kenya

Kecelakaan Bus di Kenya
Bangkai bus yang jatuh ke jembatan Nithi pada hari Minggu, di kabupaten Tharaka Nithi, Kenya, Senin (25/7/2022). Data dari Biro Statistik Nasional Kenya menunjukkan pada tahun 2021 lalu 4.579 orang tewas akibat kecelakaan. Naik 15 persen dibanding tahun sebelumnya. (AP Photo/Dennis Dibondo)

Sebelumnya, mengutip Al Jazeera, Senin  26 Juli 2022, sebanyak 34 orang tewas di Kenya tengah akibat bus penumpang yang mereka naiki banting setir dari jembatan yang sedang dilintasi bus dan jatuh ke dalam lembah sungai.

Sementara itu, surat kabar The Daily Nation dan The Standard melaporkan bahwa kecelakaan naas itu tepat terjadi pada Minggu malam di Distrik Tharaka Nithi, Kenya Tengah.

Bus yang disebutkan milik perusahaan Modern Coast itu melakukan perjalanan dari Meru ke salah satu kota pelabuhan, yaitu Mombasa tiba-tiba terbanting dari Jembatan Nithi. Lalu jatuh ke lembah sejauh 40 meter di bawah, atau dari atas jembatan tersebut.

The Nation mengutip Komisaris Tharaka Nithi County Nobert Komora menyebut bahwa penyelidikan awal terjadinya kecelakaan naas ini menemukan indikasi bahawa rem bus mungkin blong. Sehingga membuat pengemudinya memilih untuk banting setir tepat berada di tikungan tajam di atas jembatan yang menjadi tempat kejadian kecelakaan naa tersebut.

Otoritas Transportasi dan Keselamatan Nasional Kenya dan  Otoritas regulasi transportasi Kenya, telah memerintahkan semua bus milik Modern Coast untuk ditangguhkan operasionalnya, kebijakan tersebut merupakan rangkaian proses sanksi sambil menunggu penyelidikan atas kecelakaan itu.

Infografis Kecelakaan Maut Vanessa Angel - Bibi Andriansyah
Infografis Kecelakaan Maut Vanessa Angel - Bibi Andriansyah (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya