Perbaikan Sinkhole di Malaysia Butuh Waktu 3-6 Bulan, Keluarga Korban Pulang ke India

Hingga saat ini turis asal India yang jatuh ke sinkhole di Kuala Lumpur belum ditemukan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Sep 2024, 11:13 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 11:13 WIB
Sinkhole di Jalan Masjid India, Kuala Lumpur, Malaysia. (AP/ Vincebt Thian)
Sinkhole di Jalan Masjid India, Kuala Lumpur, Malaysia. (AP/ Vincebt Thian)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Diperlukan waktu sekitar tiga hingga enam bulan untuk memperbaiki sinkhole sedalam 8 meter di Jalan Masjid India, serta untuk memfasilitasi pekerjaan rekonstruksi di sekitar area tersebut. Demikian dilaporkan media Malaysia pada hari Minggu (1/9/2024).

Sehari setelah pihak berwenang menghentikan operasi pencarian dan penyelamatan untuk turis India yang hilang, Vijaya Lakshmi, Wali Kota Kuala Lumpur Maimunah Mohd Sharif mengatakan kepada New Straits Times bahwa masyarakat tidak boleh memasuki area sinkhole sementara perbaikan sedang dilakukan demi keselamatan semua orang.

Pencarian warga negara India itu dihentikan pada hari Sabtu (31/8), sembilan hari setelah dia jatuh ke dalam sinkhole di depan Malayan Mansion pada tanggal 23 Agustus.

Menurut Astro Awani, pihak keluarga melakukan doa terakhir di Jalan Masjid India sebelum pulang ke India pada hari Minggu sore.

Suami, putra, dan saudara perempuan wanita berusia 48 tahun itu mengunjungi lokasi sinkhole untuk melakukan ritual Hindu, menyalakan lampu minyak, dan membunyikan lonceng. Mereka juga mengambil segumpal tanah dari lokasi tersebut sebelum membawanya pergi dalam kantong plastik.

Pemerintah Malaysia bersedia mempertimbangkan kompensasi bagi keluarga korban, di mana Menteri Wilayah Persekutuan Zaliha Mustafa mengatakan kepada media lokal bahwa isu ini akan dibahas dalam pertemuan pada hari Rabu (4/9). Demikian seperti dilansir CNA, Senin (2/9).

Pihak berwenang Malaysia beralih ke upaya "penemuan" setelah menyatakan bahwa operasi penyelamatan terlalu berbahaya untuk dilanjutkan.

"Setelah mempertimbangkan semua pendapat ahli ... kami telah memutuskan bahwa kami akan menghentikan operasi pencarian dan penyelamatan hari ini," kata Zaliha pada hari Sabtu, dengan mencatat bahwa hal ini dilakukan demi keselamatan baik penyelamat maupun daerah sekitarnya, merujuk pada sinkhole kedua yang muncul beberapa meter jauhnya dari sinkhole pertama.

Penyelamat telah mengidentifikasi sebuah "objek" di pipa saluran pembuangan, namun tidak dapat menentukan apakah itu korban. Kondisi yang melibatkan air yang mengalir deras, kata Zaliha, telah membuat operasi tersebut berbahaya.

"Kita tidak bisa mengabaikan keselamatan publik dan keselamatan wisatawan yang berjalan di sepanjang Jalan Masjid India. Ini adalah salah satu alasan mengapa kita menghentikan pencarian dan penyelamatan, tetapi kita akan memasuki situasi pencarian dan penemuan," tambah Zaliha.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemicu Sinkhole

Sinkhole di Jalan Masjid India, Kuala Lumpur, Malaysia. (AP/ Vincebt Thian)
Sinkhole di Jalan Masjid India, Kuala Lumpur, Malaysia. (AP/ Vincebt Thian)

Jalan Masjid India, yang populer di kalangan wisatawan dan merupakan rumah bagi beberapa department store dan penjual emas, ditutup saat operasi pencarian dan penyelamatan berlangsung.

Beberapa toko yang menghadap lokasi sinkhole dibuka kembali pada hari Minggu, kantor berita Bernama melaporkan, meskipun jumlah pengunjung jauh lebih rendah daripada sebelum insiden.

CNA menyebutkan pada Selasa lalu bahwa bisnis di sejumlah toko telah anjlok hampir 90 persen, di mana penduduk khawatir tentang keselamatan.

Namun, Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan Maimunah mengatakan ibu kota tetap aman.

Para ahli menyebutkan sinkhole dapat disebabkan oleh pemompaan air tanah yang berlebihan selama pekerjaan konstruksi bawah tanah; pipa atau saluran pembuangan yang rusak di mana air yang bocor dapat mengikis tanah di bawah permukaan; atau kegiatan pertambangan yang menyebabkan rongga besar dapat runtuh.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya