IEBF 2024 Fokus Incar Perdagangan dan Investasi di Sektor Teknologi hingga Ekonomi Hijau

Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) 2024 akan mempertemukan perusahaan-perusahaan Eropa dan Indonesia yang bergerak di 5 sektor prioritas pada 7-8 Oktober 2024.

oleh Siti Syafania Kose diperbarui 28 Sep 2024, 14:14 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 14:14 WIB
IEBF Press Briefing
Press briefing IEBF 2024 di Kementerian Luar Negeri, Jumat, 27 Septermber 2024. (Liputan6.com/Siti Syafania Kose)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) kembali dilaksanakan untuk kedua kalinya. Gelaran tersebut dijadwalkan berlangsung pada 7 dan 8 Oktober 2024, acara ini akan diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Mengutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, IEBF 2024 menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan bisnis untuk berhubungan dan berkolaborasi. Acara ini bertujuan untuk mempercepat perwujudan proyek-proyek perdagangan, turisme, dan investasi yang berdampak besar secara efektif dengan memanfaatkan berbagai peluang di seluruh Indonesia dan Eropa.

Puluhan perusahaan Eropa dan ratusan perusahaan Indonesia dari segala penjuru telah terdaftar untuk mengikuti acara ini di awal bulan depan. 

“Jumlah perusahaan dari Eropa yang datang itu 71, dari Indonesia ada 353. Kita (melihat) bahwa negara-negara yang lebih semangat itu adalah negara-negara seperti Polandia, Turki, Hongaria, Bulgaria, dan lain-lain,” ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Umar Hadi pada press briefing di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jumat, 27 September 2024.

Mengenai perusahaan-perusahaan Indonesia yang mengikuti IEBF 2024, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta W. Kamdani, mengatakan, “satu hal yang kami coba lakukan adalah lebih inklusif menggandeng pelaku usaha dari seluruh Indonesia. Jadi tidak hanya Jakarta-centric. Jadi, kita coba untuk lihat bagaimana usaha di daerah bisa mulai bergabung.”

IEBF 2024 Mendorong Investasi dan Kerja Sama di 5 Sektor Prioritas

Dengan mengusung tema “Promoting Indonesia-Europe Business Collaboration Towards a More Sustainable and Equitable Economic Development” (Mendorong Kolaborasi Bisnis Indonesia-Eropa Menuju Pembangunan Ekonomi yang Lebih Berkelanjutan dan Berkeadilan), IEBF 2024 fokus kepada 5 sektor, di antaranya:

  1. Teknologi dan inovasi
  2. Ekonomi hijau dan ekonomi biru
  3. Pariwisata dan industri budaya
  4. Industri kreatif
  5. Industri kesehatan

Para peserta acara ini diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dan mencari investasi di kelima sektor prioritas ini.

“Dari Indonesia punya pekerjaan untuk mengidentifikasi, kira-kira potensi projeknya seperti apa… Projek-projek ini kita perlu identifikasi berdasarkan sektor-sektor prioritas yang ada. Kemudian nanti di-dealing, negara mana yang memiliki teknologi tersebut, negara mana yang memiliki interest pelaku yang mau menginvestasi ke Indonesia,” ujar Shinta mengenai investasi.

Indonesia sendiri telah berinovasi di sektor-sektor prioritas tersebut yang dapat menjadi daya tarik bagi perusahaan-perusahaan Eropa. Ibu Shinta mengatakan, “sekarang movement terhadap green economy sangat besar. Jadi, kalau kita bicara tentang green economy, blue economy, ini memang besar sekali peluangnya karena Eropa sedang melihat opportunity seperti apa dan Indonesia peluangnya sangat banyak. Contohnya, sekarang Indonesia sedang melakukan hilirisasi, tidak hanya untuk EV dari critical mineral, tapi kita masuk hilirisasi pertanian dan perikanan. Salah satu potensi yang besar untuk perikanan itu di (rumput laut).”

Platform Bagi Pengusaha untuk Jaring Relasi

Ilustrasi jabat tangan. bersalaman, sepakat, setuju, kepercayaan
Ilustrasi jabat tangan. Freepik/rawpixel.com

Adapun acara ini memberikan platform bagi para pengusaha lokal dan perusahaannya untuk membangun relasi dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Eropa melalui tiga mata acara: business pitching, business matching, dan mini showcase.

Pada sesi business pitching, perusahaan Indonesia akan mempresentasikan proposal bisnis, produk, atau layanan mereka kepada audiens yang ditargetkan untuk investor dan mitra potensial. Sedangkan, business matching adalah kegiatan pertemuan one-on-one antara bisnis Indonesia dan Eropa untuk menelusuri potensi kolaborasi dan kemitraan. Selain itu, mini showcase memberikan tempat bagi Indonesia untuk menunjukkan produk, layanan, dan inovasi unggulannya.

IEBF 2024 Memberi Kesempatan Bermitra dengan Negara-Negara Baru

Siau Famous 'Pala' Plays Key Role in Indonesia-Europe Relation
Ilustrasi Uni Eropa dan Indonesia. (europa.eu/embassyofindonesia)

Banyak perusahaan dari negara-negara Eropa yang belum menjalin kerja sama ekonomi yang dalam dengan Indonesia ikut pada IEBF tahun ini. Jadi, acara ini membuka kesempatan bagi pelaku usaha Indonesia untuk mengenal lebih baik dan menjalin kerja sama dengan negara-negara baru di Eropa.

“Uni Eropa itu besar sekali. Uni Eropa bukan hanya beberapa negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor maupun penarikan investasi… Kita coba untuk lebih buka kesempatan bagi negara-negara lain di Eropa untuk memiliki platform yang seperti ini dan engage langsung dengan para pelaku usaha di Indonesia,” ungkap Shinta.

Menurutnya, para pelaku usaha di Indonesia masih belum mengenal dan mendapat informasi tentang negara-negara Eropa yang belum sering bermitra dengan perusahaan-perusahaan Indonesia. Maka dari itu, beliau berharap pengusaha-pengusaha Indonesia dapat menjalin hubungan yang berkualitas dengan negara-negara tersebut.

“Kalau dengan negara-negara yang kurang dominan, kami tidak mengharapkan hasil-hasil yang cepat… bagi kami (ini) adalah kesempatan untuk lebih mengenal (negara-negara tersebut)... Jadi di sini lebih ke kualitas, tidak hanya kuantitas. Kita tidak harus menutup semua deal…, tapi ini juga kesempatan kita untuk lebih mengetahui informasi mengenai pelaku-pelaku di negara-negara yang sebelumnya kita belum familiar,” ujar Shinta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya