Liputan6.com, Hong Kong - Sebuah kebun binatang di Hong Kong ditutup menyusul penemuan delapan hewan yang mati. Kini, proses otopsi sedang dilakukan untuk memastikan penyebab kematian hewan tersebut.
Dikutip dari laman Malaymail, Senin (14/10/2024) hewan-hewan yang mati itu ditemukan di Kebun Binatang dan Botani Hong Kong di distrik Central.
Baca Juga
Departemen Layanan Budaya dan Rekreasi mengatakan kepada surat kabar itu bahwa yang mati termasuk seekor monyet De Brazza, seekor monyet tupai biasa, tiga monyet tamarin bertopi kapas, dan tiga monyet saki berwajah putih.
Advertisement
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari ini, pihak berwenang mengonfirmasi bahwa otopsi dan uji laboratorium telah segera diatur untuk menyelidiki kematian tersebut.
Bagian Mamalia di kebun binatang akan tetap ditutup hari ini untuk disinfeksi dan pembersihan, sementara kesehatan hewan-hewan yang tersisa akan dipantau secara ketat.
Fasilitas lain di dalam taman akan terus beroperasi selama waktu ini.
Didirikan pada tahun 1871, Kebun Binatang dan Botani Hong Kong adalah taman tertua di kota itu, meliputi area seluas 5,6 hektar (13,8 are).
Nama tempat ini diubah pada tahun 1975 dan saat ini menampung sekitar 158 burung, 93 mamalia, dan 21 reptil di sekitar 40 kandang.
Penjaga Kebun Binatang di Nigeria Tewas Diterkam Singa
Bicara soal kebun binatang, ada insiden yang mengerikan terjadi di Nigeria.
Pada September 2024, seorang penjaga kebun binatang diterkam hingga tewas oleh seekor singa di Nigeria. Gara-garanya ia tidak mengunci kandang saat hendak memberi makan.
Melansir BBC, korban bernama Babaji Daule, digambarkan oleh polisi sebagai pawang singa yang terlatih. Pria berusia 35 tahun itu bekerja di Presidential Library Wildlife Park, milik mantan Presiden Nigeria Olusegun Obasanjo, di Abeokuta, ibu kota negara bagian Ogun.
Juru bicara polisi setempat Omolola Odutola mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa singa itu menyebabkan luka serius yang fatal di leher korban. Ia menambahkan, singa itu kemudian ditembak demi melepaskan cengkramannya.
Menurut sebuah pernyataan dari Perpustakaan Kepresidenan Olusegun Obasanjo, penjaga kebun binatang itu mengajak beberapa tamu untuk melihat rutinitas makan singa itu setelah jam kerja pada Sabtu (28/9) malam.
"Penjaga kebun binatang itu, tampaknya, merasa nyaman dengan hewan itu, membiarkan gerbang perlindungan keselamatan terbuka dan mulai memberi makan hewan itu. Ia diterkam oleh hewan itu dan meninggal di tempat," bunyi pernyataan itu.
Advertisement
Picu Kekhawatiran Masyarakat
Untuk mencegahnya menyerang korban lebih jauh, singa itu segera ditembak mati oleh petugas.
Kejadian ini terjadi kurang dari setahun setelah penjaga kebun binatang lainnya diserang dan dibunuh oleh seekor singa di Universitas Obafemi Awolowo, juga di Nigeria barat daya.
Insiden ini telah memicu kekhawatiran dengan munculnya pertanyaan dari masyarakat tentang peraturan dan pengelolaan kebun binatang serta penanganan hewan liar di negara tersebut.