Liputan6.com, Jakarta Musim mudik Lebaran menjadi momen yang dinanti oleh banyak orang untuk kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Namun, bagi pemilik hewan peliharaan, mudik juga membawa dilema: apakah sebaiknya membawa hewan kesayangan atau meninggalkannya sementara waktu?
Melansir berbagai sumber, membawa hewan peliharaan dalam perjalanan jauh bukanlah keputusan yang mudah. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, mulai dari kenyamanan hewan, risiko kesehatan, hingga kendala logistik yang mungkin dihadapi.
Baca Juga
Jika tidak dipersiapkan dengan baik, perjalanan mudik bisa menjadi pengalaman yang penuh stres, baik bagi pemilik maupun hewan peliharaan.
Advertisement
Hewan Peliharaan Bisa Mengalami Stres di Perjalanan
Hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, kelinci, dan burung, memiliki keterikatan kuat dengan lingkungan tempat mereka tinggal.
Mereka terbiasa dengan rutinitas harian dan kondisi rumah yang stabil. Saat diajak bepergian jauh, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang bisa terasa asing dan menakutkan.
Suara bising kendaraan, perubahan suhu, serta getaran selama perjalanan dapat menyebabkan stres pada hewan. Beberapa tanda stres yang umum pada hewan saat bepergian meliputi nafsu makan menurun atau hilang sama sekali.
Kemudian juga napas terengah-engah atau jantung berdebar lebih cepat dari biasanya. Perilaku gelisah, seperti terus bergerak dalam kandang atau mengeong/menggonggong tanpa henti. hingga muntah atau diare akibat kecemasan berlebih.
Jika tidak ditangani dengan baik, stres ini bisa berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, terutama bagi hewan yang sudah berusia lanjut atau memiliki kondisi medis tertentu.
Risiko Kesehatan yang Mengintai Hewan Saat Mudik
Selain stres, perjalanan jauh juga bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan bagi hewan peliharaan. Beberapa di antaranya adalah:
- Mabuk Perjalanan
Sama seperti manusia, beberapa hewan bisa mengalami mabuk perjalanan akibat guncangan kendaraan. Gejalanya meliputi mual, muntah, air liur berlebihan, dan tampak lesu. Jika perjalanan berlangsung dalam waktu lama, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi yang berbahaya.
- Heatstroke (Serangan Panas)
Jika hewan diletakkan di dalam kendaraan tertutup tanpa ventilasi yang cukup, suhu tubuh mereka bisa meningkat drastis, menyebabkan heatstroke. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
- Dehidrasi dan Kekurangan Nutrisi
Hewan yang mengalami stres cenderung menolak makan dan minum selama perjalanan, yang bisa berujung pada dehidrasi. Kurangnya asupan air dan makanan dalam waktu lama dapat melemahkan sistem imun dan menyebabkan gangguan pencernaan.
- Kelelahan dan Kekakuan Otot
Hewan yang terlalu lama berada di dalam kandang atau carrier kecil tanpa bisa bergerak bebas bisa mengalami kelelahan dan kekakuan otot. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama bagi hewan yang lebih tua atau memiliki masalah sendi.
Kendala dalam Moda Transportasi
Selain mempertimbangkan kenyamanan dan kesehatan hewan, pemilik juga harus memahami aturan terkait transportasi hewan. Tidak semua moda transportasi mengizinkan membawa hewan peliharaan, terutama transportasi umum seperti bus, kereta api, dan pesawat.
Beberapa maskapai penerbangan mengizinkan hewan dibawa di kabin, tetapi dengan syarat berat dan ukuran tertentu. Jika hewan melebihi batas yang ditentukan, mereka harus ditempatkan di bagasi kargo, yang bisa menjadi pengalaman traumatis. Kondisi di ruang kargo tidak selalu nyaman, dengan suhu yang bisa berubah-ubah dan suara mesin yang bising, sehingga meningkatkan risiko stres dan kesehatan bagi hewan.
Di sisi lain, bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan dengan hewan tetap membutuhkan persiapan ekstra. Hewan harus ditempatkan dalam kandang atau carrier yang aman agar tidak mengganggu pengemudi, tetapi juga harus mendapatkan ventilasi dan akses makanan serta air yang cukup.
Risiko Kehilangan Hewan di Perjalanan
Salah satu risiko terbesar membawa hewan saat mudik adalah kemungkinan mereka kabur atau hilang. Saat berada di rest area, terminal, atau tempat transit lainnya, hewan yang panik bisa berusaha melarikan diri dari kandang atau tali pengikatnya.
Jika hewan kabur di daerah yang asing, peluang menemukannya kembali sangat kecil. Hal ini menjadi lebih berbahaya jika hewan tidak memiliki tanda pengenal seperti microchip atau kalung identitas dengan nomor kontak pemiliknya. Beberapa kasus kehilangan hewan saat mudik telah terjadi akibat kelalaian dalam mengamankan kandang atau tali kekang.
Advertisement
Alternatif yang Lebih Aman bagi Hewan Peliharaan
Dibandingkan membawa hewan dalam perjalanan panjang yang berisiko, ada beberapa alternatif yang lebih baik untuk memastikan kesejahteraan mereka:
- Menitipkan di Pet Hotel atau Klinik HewanSaat ini, banyak pet hotel atau klinik hewan yang menyediakan layanan penitipan dengan fasilitas lengkap. Hewan akan mendapatkan makanan, tempat tidur yang nyaman, serta perawatan dari tenaga profesional.
- Menitipkan ke Keluarga atau Teman TerpercayaJika ada keluarga atau teman yang bisa dipercaya untuk merawat hewan sementara waktu, ini bisa menjadi pilihan yang lebih nyaman. Pastikan mereka memahami kebutuhan hewan, seperti jadwal makan, pola tidur, serta kebiasaan lainnya.
- Menggunakan Jasa Pet SitterJika hewan lebih nyaman berada di rumah, jasa pet sitter bisa menjadi solusi. Pet sitter akan datang ke rumah secara berkala untuk memberi makan, membersihkan kandang, serta bermain dengan hewan agar tetap merasa diperhatikan.
Persiapan Jika Tetap Harus Membawa Hewan Saat Mudik
Jika pemilik tetap memutuskan untuk membawa hewan saat mudik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan lebih nyaman:
- Gunakan carrier atau kandang yang aman dan nyaman – Pilih yang memiliki ventilasi baik dan cukup ruang untuk bergerak.
- Bawa perlengkapan hewan – Termasuk makanan, air minum, selimut, serta mainan kesayangan untuk memberikan rasa aman.
- Hindari memberi makan sebelum perjalanan – Ini dapat membantu mencegah mabuk perjalanan.
- Berhenti secara berkala – Jika menggunakan kendaraan pribadi, berikan kesempatan bagi hewan untuk bergerak dan beristirahat.
- Konsultasi dengan dokter hewan – Jika hewan memiliki kondisi kesehatan tertentu atau mudah stres, dokter dapat merekomendasikan obat anti-stres atau suplemen yang aman.
