Jepang Kutuk Serangan Israel terhadap Pasukan PBB di Lebanon, Serukan Gencatan Senjata Segera

Lima pasukan UNIFIL terluka dalam serangkaian serangan Israel pekan lalu, di mana dalam insiden terbaru pasukan Israel menerobos gerbang dan memasuki salah satu posisi mereka.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Okt 2024, 11:47 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 11:40 WIB
Pasukan Sementara PBB di Lebanon
Sebuah kendaraan pengangkut personel Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) berpatroli di dataran Lebanon selatan di wilayah Khiam di perbatasan dengan Israel pada 10 Oktober 2023. (JOSEPH EID/AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Jepang menyatakan keprihatinan serius atas serangkaian serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL). Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Jepang pada Selasa (15/10/2024).

"Jepang menyatakan keprihatinan seriusnya atas fakta bahwa serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 11 Oktober menyebabkan cedera pada pasukan UNIFIL dan bahwa IDF memasuki kompleks UNIFIL pada 13 Oktober," demikian pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Iwaya Takeshi seperti dikutip dari situs web-nya, Rabu (16/10).

"Serangan terhadap personel yang bertindak untuk PBB tidak dapat diterima dan Jepang mengutuk semua ancaman terhadap keselamatan dan keamanan UNIFIL."

Lebih lanjut, untuk mencegah memburuknya situasi, Jepang menyerukan gencatan senjata segera antara Israel dan Hizbullah. Selain itu, Jepang mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, demi memastikan keamanan personel PBB dan sepenuhnya menerapkan Resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, termasuk Resolusi 1701.

"Untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, Jepang sangat mendesak mereka untuk menahan diri secara maksimal dan melakukan upaya yang sungguh-sungguh untuk penyelesaian diplomatik," tegas Menlu Jepang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya