Profil 2 Capres di Pilpres AS 2024

Siapa capres dari Partai Demokrat dan Partai Republik yang bersaing di pilpres AS 2024? Ini penjelasannya dan apa yang mereka perjuangkan.

oleh Siti Syafania Kose diperbarui 05 Nov 2024, 18:01 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2024, 18:01 WIB
Kamala Harris menyerang Donald Trump terkait isu tarif pajak dalam debat pilpres AS 2024. Adu argumen lantas terjadi (AFP).
Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik, dan Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat. (AFP)

Liputan6.com, Washington D.C - Pada pemilihan presiden AS 2024, pasangan calon dari dua partai terbesar di Amerika Serikat akan bersaing. 

Partai Republik telah menominasikan mantan Presiden AS ke-45 Donald Trump sebagai calon presidennya, yang kemudian memilih Senator dari Ohio, JD Vance, sebagai wakilnya.

Di sisi lain, Wakil Presiden AS saat ini, Kamala Harris, menjadi calon dari Partai Demokrat setelah nominasi sebelumnya, Presiden Joe Biden, mundur dari persaingan pada Juli lalu. Harris berpasangan dengan Gubernur Minnesota Tim Walz dalam pilpres AS tahun ini.

Siapa sebenarnya dua capres yang akan memperebutkan kursi kepresidenan di Gedung Putih tahun ini? Melansir dari CNN pada Senin, 4 November 2024, berikut adalah profil calon presiden pada pilpres AS 2024:

Profil Kamala Harris, Calon Presiden dari Partai Demokrat

Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat pada pemilihan presiden AS 2024. (CHARLY TRIBALLEAU/AFP)

Wakil Presiden Kamala Harris mengumumkan pencalonan dirinya sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat setelah Biden mengundurkan diri dari pencalonan dan mendukung nominasi Harris pada tanggal 21 Juli. Harris menjadi wanita kulit hitam pertama dan orang Asia-Amerika pertama yang memimpin nominasi sebuah partai politik besar di AS.

Sebagai putri imigran dari India dan Jamaika, Harris dibesarkan di Oakland dan menghabiskan sebagian besar karir politiknya di Bay Area, California. 

Harris adalah wakil presiden saat ini dan pejabat politik wanita dengan jabatan tertinggi dalam sejarah AS. Dia sebelumnya menjabat sebagai senator AS, jaksa agung California, dan jaksa distrik San Francisco.

Sebagai senator AS, Harris dikenal dengan gaya pertanyaannya yang bernuansa kejaksaan dalam rapat dengar pendapat dengan para pejabat pemerintahan Trump, termasuk Jaksa Agung Jeff Sessions dan calon Hakim Agung saat itu, Brett Kavanaugh.

Dalam kampanye kepresidenannya, Harris telah menyuarakan dukungan untuk melanjutkan banyak langkah Biden, seperti memberikan kredit pajak kepada keluarga kelas menengah dan berpenghasilan rendah, menurunkan biaya obat dan menghilangkan apa yang disebut sebagai junk fee.

Secara umum, agenda Harris berisi serangkaian proposal progresif. Namun, tim kampanyenya menyatakan bahwa ia telah beralih dari beberapa sikapnya yang lebih condong ke kiri saat pencalonan presiden tahun 2020, seperti ketertarikannya pada sistem asuransi kesehatan pembayar tunggal dan larangan fracking.

Profil Donald Trump, Calon Presiden dari Partai Republik

Perban Telinga, Tren Baru Pendukung Donald Trump
Mantan presiden dan kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. (Jim WATSON/AFP)

Mantan Presiden Donald Trump meluncurkan upayanya untuk merebut kembali Gedung Putih pada November 2022, berambisi menjadi panglima tertinggi kedua yang memenangkan dua masa jabatan secara tidak berturut-turut. 

Trump lulus dari University of Pennsylvania dengan gelar sarjana ekonomi. Sebelum meluncurkan upaya pencalonan dirinya sebagai presiden pada tahun 2016, Trump adalah seorang pengembang lahan yasan (real estate), pengusaha, dan bintang reality show sebagai pembawa acara “The Apprentice”.

Setelah ia kalah dari Joe Biden, Trump terus menyangkal hasil pemilu 2020. Pria berusia 78 tahun itu menyebarkan teori konspirasi yang tidak berdasar tentang kecurangan pemilu.

Dia dua kali dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS, termasuk karena perannya dalam menghasut pemberontakan mematikan pada 6 Januari 2021 di Gedung Kongres AS setelah kekalahannya dalam pemilu. Pada Mei 2024, Trump dinyatakan bersalah atas semua dakwaan dalam persidangan pidana uang tutup mulut di New York. Dia juga menghadapi dakwaan dalam tiga kasus lain, termasuk atas upayanya untuk membatalkan pemilu 2020 dan dugaan penyalahgunaan dokumen rahasia setelah meninggalkan jabatannya.

Jika ia memenangkan masa jabatan berikutnya, Trump mengatakan ia akan merombak faksi-faksi penting di pemerintahan federal dan memangkas program-program jaring pengaman sosial. Dia juga telah bersumpah akan membalas dendam terhadap lawan-lawan politiknya dan mengatakan bahwa dia akan menunjuk seorang jaksa khusus untuk “mengejar” Biden dan keluarganya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya