Liputan6.com, New York - Kota New York di Amerika Serikat (AS) memecahkan rekor sebagai kota dengan miliarder terbanyak di dunia.
Menurut peringkat terbaru Forbes, New York adalah kota yang serba cepat, mewah, dan multikultural, sekaligus menjadi rumah bagi 110 miliarder.
Baca Juga
Dilansir laman Guinness World Records, Jumat (22/11/2024), dengan kekayaan bersih yang belum pernah ada sebelumnya sebesar USD 694 miliar dan rasio yang memecahkan rekor yaitu 1 jutawan untuk setiap 24 penduduk, kota ini mengukuhkan kembali statusnya sebagai tempat bagi orang kaya dan terkenal.
Advertisement
Setelah New York, Moskow dan Hong Kong sama-sama menempati posisi kedua, keduanya menjadi rumah bagi 72 miliarder. Mumbai pun menyusul, dengan tambahan 13 miliarder baru di kota tersebut.
Meskipun berbagai isu dunia sempat melumpuhkan pasar global, miliarder di dunia tetap bertambah kaya.
Populasi orang kaya berkembang pesat pada tahun 2024, dengan Forbes menyambut 141 orang baru yang masuk dalam "Daftar Miliarder". Sementara dua pertiga dari nama-nama dalam daftar tersebut juga bertambah kaya.
Kebanyakan Orang Kaya di AS Tinggal di New York
Sementara itu, hampir setengah dari 2.781 orang dengan kekayaan bersih tertinggi di dunia tinggal di Amerika Serikat.
Meskipun orang terkaya di AS dipegang oleh Elon Musk asal Texas, namun 90 persen dari 813 orang terkaya di AS dilaporkan tinggal di New York.
Salah satunya adalah mantan Wali Kota Michael Bloomberg, yang memperoleh kekayaannya melalui konglomerat media Bloomberg LP.
Kekayaannya mencapai USD 104,7 miliar, menjadikannya penduduk kota terkaya dan termasuk dalam 10 orang terkaya di Amerika Serikat.
Pewaris Koch Industries dan ibu tiga anak Julia Koch menyusul segera setelahnya. Filantropis kelahiran Iowa ini pindah ke New York pada tahun 1980-an dan, kini, ia terkenal karena sumbangan amal dan karyanya untuk Koch Inc., serta menjabat di dewan Memorial Sloan Kettering Cancer Center dan Metropolitan Museum of Art.
Orang-orang terkaya di New York diketahui memperoleh kekayaannya melalui dana lindung nilai, ekuitas swasta, media, real estat, hingga industri mode dan makanan.
Advertisement