Robot Perseverance NASA Berhasil Produksi Oksigen di Mars

Salah satu perangkat kunci dalam misi ini adalah Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE). Sebuah instrumen seukuran oven microwave yang dirancang khusus untuk memproduksi oksigen dari karbon dioksida.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 14 Des 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi Planet Mars
Ilustrasi Planet Mars (Aynur Zakirov/Pixabay).

Liputan6.com, Jakarta - Robot penjelajah Perseverance milik NASA telah mencatat pencapaian penting dalam eksplorasi luar angkasa dengan berhasil mengekstraksi oksigen dari atmosfer Mars. Robot ini mampu menghasilkan 4,3 ons atau setara 122 gram oksigen, jumlah yang cukup untuk menopang kehidupan seorang manusia dewasa selama tiga jam di Planet Merah.

Dikutip dari laman Live Science pada Jumat (13/12/2024), robot Perseverance pertama kali mendarat di permukaan Mars pada Februari 2021. Misi robot ini bertujuan untuk mengeksplorasi planet tersebut dan mendukung penelitian keberlangsungan hidup manusia di masa depan.

Salah satu perangkat kunci dalam misi ini adalah Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE). Sebuah instrumen seukuran oven microwave yang dirancang khusus untuk memproduksi oksigen dari karbon dioksida.

Dalam kurun waktu dua tahun sejak pendaratannya, MOXIE berhasil memproduksi oksigen dengan mengubah karbon dioksida yang berlimpah di atmosfer Mars. Atmosfer tipis planet ini terdiri dari 95 persen karbon dioksida, yang kemudian diolah oleh MOXIE melalui proses elektrokimia.

Perangkat tersebut memisahkan atom oksigen dari molekul COâ‚‚, menganalisis kemurniannya, lalu menyimpan oksigen tersebut dengan aman di dalam kapsul. Sementara itu, sisa hasil proses berupa karbon monoksida dikeluarkan kembali ke atmosfer.

Keberhasilan MOXIE memberikan harapan besar bagi masa depan eksplorasi manusia ke Mars. Teknologi ekstraksi oksigen ini tidak hanya dapat digunakan untuk menyediakan udara yang dapat dihirup oleh para astronot, tetapi juga berpotensi menghasilkan bahan bakar roket yang diperlukan untuk misi pulang ke Bumi atau eksplorasi lebih lanjut.

Dengan demikian, teknologi seperti MOXIE merupakan langkah awal penting dalam strategi pemanfaatan sumber daya lokal (in-situ resource utilization) di planet lain. NASA dan para ilmuwan menilai bahwa teknologi ini akan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun koloni manusia di Mars dan memastikan keberlangsungan hidup dalam jangka panjang.

 

Pengiriman Oksigen ke Mars

Memproduksi oksigen di tempat akan mengurangi ketergantungan pada pengiriman suplai dari bumi yang sangat mahal dan tidak efisien. Meskipun keberhasilan MOXIE sangat signifikan, banyak tantangan lain yang masih menghadang keberlangsungan hidup manusia di Mars.

Mars memiliki lingkungan yang sangat tidak ramah bagi manusia. Suhu rata-rata di Mars adalah sekitar minus 62 derajat Celcius, yang cukup untuk membekukan manusia tanpa perlindungan pakaian antariksa.

Tekanan atmosfer Mars yang sangat rendah akan menyebabkan darah manusia mendidih jika terpapar langsung. Tanpa adanya lapisan ozon pelindung seperti di Bumi, permukaan Mars dibombardir oleh radiasi kosmik dan matahari yang meningkatkan risiko kanker.

 

Misi Perseverance

Perseverance mendarat di Mars pada Februari 2021. Robot penjelajah ini menjelajahi Kawah Jezero, sebuah wilayah yang diduga dulunya merupakan danau purba.

Misi utama penjelajah ini adalah menemukan tanda-tanda kehidupan purba. Wahana antariksa ini telah mengumpulkan 24 sampel geologi untuk dipelajari.

Perjalanan saat ini melalui Kawah Jezero merupakan bagian dari eksplorasi keempat Perseverance untuk menemukan mineral karbonat dan olivin di sepanjang tepi kawah. Di Bumi, karbonat biasanya ditemukan di permukaan dangkal danau air tawar, terbentuk ketika karbon dioksida bereaksi dengan air.

Dengan menganalisis mineral-mineral ini, para ilmuwan bisa melihat sekilas tingkat karbon dioksida Mars di masa lalu. Mineral ini merupakan indikator penting iklim historisnya.

Karbonat juga merupakan mineral yang sangat baik untuk mengawetkan fosil. Mineral ini dapat menunjukkan jejak kehidupan purba, jika memang ada.

Baru-baru ini, Perseverance telah mengambil jalan memutar dari Gunung Washburn untuk mencapai "Bright Angel", sebuah area di dalam saluran Neretva Vallis. Para ahli memperkirakan wilayah ini merupakan sebuah sungai purba yang dulunya mengalir ke Kawah Jezero.

Tim akan memutuskan apakah akan mengambil sampel inti batuan saat mereka mensurvei wilayah baru tersebut.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya