Ukraina dan Rusia Kembali Lakukan Pertukaran Tawanan Perang, Zelenskyy: 189 Orang Berhasil Dipulangkan

Zelenskyy mengucapkan terima kasih kepada Uni Emirat Arab dan mitra lainnya yang telah memfasilitasi pertukaran ini.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 01 Jan 2025, 11:06 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2025, 11:06 WIB
Volodymyr Zelenskyy Kembali Keliling Garis Depan Pertempuran Ukraina Timur
Volodymyr zelenskyy mengunjungi wilayah Sumy di Ukraina utara, melanjutkan turnya selama beberapa hari terakhir di garis depan pertempuran skala penuh melawan Rusia. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Liputan6.com, Kyiv - Ukraina dan Rusia melakukan pertukaran tahanan perang terbaru. Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Senin (30/12/2024) mengatakan bahwa pihaknya berhasil membawa pulang 189 orang.

"Kembalinya warga negara kami dari penahanan Rusia selalu menjadi kabar baik bagi kita semua. Dan hari ini adalah salah satu hari seperti itu: tim kami berhasil membawa pulang 189 warga Ukraina," kata Zelenskyy melalui aplikasi pesan Telegram.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pertukaran tahanan ini pada Senin pagi, dengan menyebutkan bahwa masing-masing pihak telah membebaskan 150 tahanan perang. Namun, tidak ada penjelasan langsung terkait perbedaan jumlah yang dilaporkan.

Zelenskyy menjelaskan bahwa mereka yang kembali mencakup prajurit, sersan, dan perwira dari berbagai garis depan, serta dua warga sipil yang ditangkap di Pelabuhan Mariupol yang direbut pasukan Rusia pada 2022.

Foto yang dirilis oleh Zelenskyy memperlihatkan puluhan pria duduk di dalam bus, beberapa di antaranya dibalut dengan bendera biru dan kuning, simbol nasional Ukraina.

Kedua belah pihak telah bertukar ratusan tentara yang ditawan sejak Rusia melancarkan serangan militernya terhadap Ukraina pada Februari 2022.

"Kami sedang berusaha untuk membebaskan semua orang dari penahanan Rusia. Itu adalah tujuan kami. Kami tidak melupakan siapa pun," tegas Zelenskyy seperti dilansir CNA, Rabu (1/1/2025).

Pada Senin, Ukraina juga mengungkapkan bahwa Rusia telah membebaskan total 3.956 orang — baik tentara maupun warga sipil — dalam kesepakatan dengan Ukraina sejak konflik bersenjata dimulai.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya