Liputan6.com, Beijing - Liu Liange, mantan Direktur Bank of China, kembali menjadi sorotan publik. Selain menerima hukuman mati bersyarat atas kasus korupsi yang melibatkan suap sebesar 121 juta yuan (Rp270 miliar) dan pinjaman ilegal senilai 3,32 miliar yuan (Rp6,2 triliun), Liu juga menjadi pusat kontroversi karena merebut tunangan putranya untuk dijadikan istri keempatnya.
Dilansir Oddity Central, Sabtu (4/1/2025), kisah Liu Liange ini pertama kali mencuat pada 2023, tidak lama setelah ia dicopot dari posisinya sebagai Sekretaris Partai Bank of China dan dikeluarkan dari Partai Komunis. Media lokal melaporkan bagaimana Liu, yang berusia 63 tahun kala itu, meyakinkan putranya untuk memutuskan hubungan dengan tunangannya.
Baca Juga
Alasannya? Liu sendiri tertarik untuk menikahi wanita muda tersebut.
Advertisement
Menurut laporan, segalanya bermula ketika putra Liu membawa pacarnya ke rumah dan menyampaikan rencana untuk menikah. Namun, kecantikan gadis muda itu justru membuat Liu tergila-gila dan berambisi memilikinya. Dalam beberapa hari, ia mulai mendesak putranya agar mengakhiri hubungan tersebut. Liu berdalih bahwa gadis itu berasal dari keluarga yang kurang baik dan hanya mengincar kekayaan keluarga mereka.
Meski sempat mencoba mempertahankan hubungan, tekanan dari Liu akhirnya membuat sang putra menyerah dan memutuskan pertunangannya.
Untuk memastikan putranya tidak kembali pada mantan tunangannya, Liu bahkan menjodohkannya dengan seorang wanita yang dianggap lebih "sesuai," yakni putri dari seorang teman lama.
Melanggar Moral
Setelah memastikan hubungan putranya benar-benar berakhir, Liu mulai mendekati mantan tunangan anaknya. Ia menggunakan pengaruh dan kekayaannya untuk memanjakan wanita muda itu dengan hadiah mewah, seperti perhiasan mahal dan produk-produk kelas atas. Dalam waktu enam bulan, wanita tersebut menerima lamaran Liu dan menjadi istri keempatnya.
Namun, kabar ini membuat sang putra terkejut dan depresi berat hingga harus dirawat di rumah sakit. Publik pun mengecam tindakan Liu, yang dianggap melampaui batas moral.
Sayangnya bagi Liu, pernikahan keempat ini tidak berlangsung lama. Pada tahun yang sama, ia dilaporkan ke Komisi Inspeksi Disiplin atas dugaan korupsi besar-besaran. Hal ini memicu penyelidikan yang akhirnya menghancurkan karier dan reputasinya. Liu harus mengundurkan diri dari posisinya dan menghadapi proses hukum, yang berakhir dengan hukuman mati bersyarat pada 2022.
Tindakan Liu Liange yang merebut tunangan putranya membuat publik membandingkannya dengan Kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang, yang jatuh cinta pada Yang Guifei, istri anaknya sendiri. Kasus ini menjadi viral di China, menambah deretan skandal besar dalam sejarah politik negara tersebut.
Advertisement