Liputan6.com, Canberra - Australia akan mengambil tindakan tegas, termasuk kemungkinan mengusir duta besar Rusia, kata Perdana Menteri Anthony Albanese, sementara pemerintahnya berusaha memverifikasi laporan bahwa warga Melbourne bernama Oscar Jenkins (32) tewas setelah ditangkap pasukan Rusia saat bertempur di Ukraina.
"Kami telah memanggil duta besar Rusia. Kami sedang mencari klarifikasi apakah ... ada bahaya yang terjadi pada Tuan Jenkins dan kami akan mengambil tindakan yang paling tegas jika terbukti ada bahaya yang menimpanya," kata Albanese dalam konferensi pers di Tasmania, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (17/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
"Kami tetap sangat khawatir. Kami akan menunggu fakta-fakta yang terungkap. Namun, jika memang ada bahaya yang menimpa Oscar Jenkins, itu sungguh tidak dapat diterima."
Advertisement
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan semua opsi, termasuk pengusiran duta besar.
Jenkins, seorang guru dari Melbourne, bergabung bersama angkatan bersenjata Ukraina ketika dia dilaporkan ditangkap oleh tentara Rusia tahun lalu sebagai tawanan. Sebuah video yang direkam saat itu menunjukkan dia mengenakan pakaian militer, berbicara dalam bahasa Inggris dan Ukraina, serta mengonfirmasi nama dan kewarganegaraannya. Dalam video tersebut, dia juga ditanya apakah dirinya seorang tentara bayaran.
Kedutaan Ukraina di Australia mengonfirmasi bahwa Jenkins terdaftar dalam pasukan pertahanan Ukraina.
Pemerintah Australia mengatakan pada Selasa (14/1) malam bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan mendesak setelah adanya laporan mengenai kematian Oscar Jenkins, menyusul laporan dari 7 News.
Hukum humaniter internasional melindungi tentara yang ditangkap sebagai prajurit perang. Konvensi Jenewa III menyatakan bahwa semua prajurit perang harus diperlakukan secara manusiawi dan dilindungi dari tindakan kekerasan atau intimidasi.
Albanese meengaskan bahwa pemerintahnya masih mencari informasi dan akan menentukan responsnya setelah memperoleh lebih banyak fakta.
"Saya sangat memahami perasaan keluarga Tuan Jenkins. Mereka telah melalui bulan-bulan penuh ketakutan dan ketidakpastian, dengan seorang anggota keluarga yang terjebak di tengah perang asing," ujar Wong dalam wawancara dengan radio ABC pada Rabu (15/1).
"Saya tahu laporan-laporan ini akan sangat memilukan bagi mereka, dan mereka selalu ada dalam pikiran saya, serta saya yakin juga dalam pikiran banyak orang Australia."
Upaya Verifikasi
Kementerian Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengatakan pada Selasa, "Laporan-laporan ini belum terverifikasi, namun kami terus memiliki kekhawatiran yang mendalam terhadap keselamatan Tuan Jenkins."
Wong mengatakan kepada ABC bahwa pemerintah masih berupaya untuk memverifikasi laporan-laporan tersebut dan menekankan bahwa Rusia "terikat untuk memperlakukan semua prajurit perang sesuai dengan hukum humaniter internasional."
"Ini mencakup perlakuan yang manusiawi dan hak untuk mendapatkan pengadilan yang adil," tutur Wong. "Itulah kewajiban mereka (dan) kami akan melihat fakta-fakta tersebut setelah dipastikan."
"Tapi saya ingin menegaskan, semua opsi masih terbuka. Opsi-opsi tersebut termasuk mengusir duta besar dan memanggil pulang duta besar Australia di Rusia … Sebagai menteri luar negeri, saya perlu mengidentifikasi dan memastikan fakta-fakta tersebut terlebih dahulu."
Seorang juru bicara DFAT mengatakan pada Selasa malam bahwa pemerintah telah memanggil duta besar Rusia pada Senin (13/1), sebelum laporan kematian Jenkins muncul, untuk mencari informasi dan menegaskan kembali harapan Australia agar Rusia mematuhi kewajibannya di bawah hukum internasional.
"Federasi Rusia wajib memperlakukan semua prajurit perang sesuai dengan hukum humaniter internasional," kata juru bicara tersebut.
Advertisement