9 Februari 2016: Tabrakan Maut 2 Kereta Berkecepatan 100 Km/Jam di Bavaria Jerman, 10 Orang Tewas

Dua kereta bertabrakan di Bavaria, Jerman, pada 9 Februari 2016, menewaskan 10 orang dan melukai puluhan lainnya. Penyebabnya masih diselidiki.

oleh Alya Felicia Syahputri diperbarui 09 Feb 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 06:00 WIB
Kedua kereta tergelincir sebagian akibat tabrakan langsung (AFP/Arsip)
Kedua kereta tergelincir sebagian akibat tabrakan langsung (AFP/Arsip)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bavaria - Tepat 9 tahun yang lalu, pada 9 Februari 2016, sebuah kecelakaan tragis terjadi di Bavaria, Jerman. Dua kereta penumpang bertabrakan, menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Laporan BBC yang dikutip Sabtu, (9/2/2025) menyebut bahwa dari keterangan polisi tabrakan ini terjadi di dekat Bad Aibling, sebuah kota spa yang terletak sekitar 60 km tenggara Munich. Menteri Transportasi Jerman menyebutkan kedua kereta bertabrakan saat melaju dengan kecepatan sekitar 100 km/jam.

Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan dirinya "kecewa dan sedih" atas insiden ini.

Seorang dokter di salah satu dari empat rumah sakit di wilayah tersebut melaporkan bahwa 54 orang dirawat, delapan di antaranya mengalami luka serius. Polisi juga menyebutkan bahwa satu orang saat itu dinyatakan hilang.

Di antara korban tewas terdapat kedua masinis serta dua petugas kereta.

Kemungkinan besar salah satu kereta melanggar sinyal merah, namun belum diketahui penyebab pastinya. Faktor kesalahan manusia, masalah teknis, atau kombinasi keduanya bisa menjadi penyebab.

Sejatinya jalur ini dilengkapi sistem keselamatan modern yang memperlambat laju kereta jika terlalu cepat dan secara otomatis menghentikan kereta jika melanggar sinyal merah. Para masinis juga biasanya menerima peringatan di kabin jika terjadi masalah. Kendati demikian kecepatan kedua kereta menunjukkan tidak ada peringatan yang diterima dari kedua belah pihak.

Hanya dengan menganalisis data dari kotak hitam, penyidik dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Meskipun tragis, jumlah korban jiwa yang relatif sedikit kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan signifikan dalam desain keselamatan kereta selama bertahun-tahun.

Menteri Transportasi Jerman Alexander Dobrindt, yang mengunjungi lokasi kejadian, menggambarkan pemandangan tersebut sebagai "sangat mengerikan". "Kabin masinis dari kedua kereta saling menghimpit. Salah satu sisi kereta benar-benar robek, sementara kereta lainnya menghantam masuk," ujarnya dalam konferensi pers.

Menteri Dalam Negeri Bavaria, Joachim Herrmann, menyatakan bahwa "sulit untuk memahami" bagaimana kecelakaan seperti ini bisa terjadi, mengingat investasi besar dalam keselamatan perkeretaapian setelah insiden-insiden sebelumnya.

Seorang insinyur listrik bernama Joe Adediran, yang berada di salah satu kereta, mengaku beruntung selamat. "Di stasiun pertama, biasanya kereta ini menunggu sekitar lima menit untuk memberi jalan bagi kereta dari arah berlawanan. Namun kali ini, kami melanjutkan perjalanan tanpa menunggu," katanya kepada BBC.

Lokasi kecelakaan berada di dekat Sungai Mangfall, di wilayah perbukitan yang lebat dengan pepohonan. Bank darah Munich bahkan mengeluarkan seruan darurat untuk pendonor darah melalui laman Facebook resminya.

Berikut ini sejumlah fakta terkait kecelakaan tersebut:

  • Kecelakaan terjadi di jalur rel tunggal antara Rosenheim dan Holzkirchen sekitar pukul 07.00 waktu setempat (06.00 GMT).
  • Diduga kedua masinis tidak memiliki kontak visual sebelum tabrakan karena lokasi kejadian berada di tikungan, sehingga tabrakan terjadi tanpa sempat mengerem.
  • Jalur ini dilengkapi sistem pengereman otomatis untuk menghentikan kereta yang melanggar sinyal berhenti. Belum diketahui mengapa sistem ini gagal mencegah kecelakaan.
  • Dua dari tiga perekam data atau "kotak hitam" dari kedua kereta telah berhasil ditemukan.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya