Mantan PM Inggris John Major: Dunia dalam Bahaya Jika AS Tidak Dukung Sekutu

Mantan PM Inggris John Major demokrasi dunia akan terancam jika AS tak dukung negara sekutu.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 17 Feb 2025, 17:06 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 17:06 WIB
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)... Selengkapnya

Liputan6.com, London - Mantan Perdana Menteri Inggris John Major memperingatkan bahwa dunia akan jauh lebih berbahaya jika Amerika Serikat tidak mendukung sekutu.

Ia mengatakan, demokrasi terancam dan diktator-diktator picik akan semakin berani jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump terburu-buru membuat kesepakatan damai yang akan membuat Presiden Rusia Vladimir Putin memegang kendali atas wilayah Ukraina.

Ia juga mengatakan, jika Amerika Serikat "mundur ke arah isolasi", hal itu akan membuka peluang bagi Tiongkok dan Rusia untuk menggunakan pengaruh yang lebih besar, dikutip dari laman SCMP, Senin (17/2/2025).

"Tidak ada keraguan dalam benak saya bahwa dunia sedang berubah dan sedang terbentuk kembali, bahwa dunia mungkin tidak terbentuk kembali dengan cara yang sesuai dengan Barat dan bahwa ini adalah masa yang sangat tidak menentu," kata John Major.

Berbicara kepada BBC's The World This Weekend, ia berkata: "Panggilan telepon presiden kepada Putin, di mana kami mengetahui bahwa negosiasi untuk mengakhiri perang akan segera dimulai. Tidak ada konsultasi dengan Ukraina atau siapa pun."

"Dia kemudian memberikan konsesi kepada Rusia, yang menurut saya belum pernah terjadi sebelumnya, setelah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa pasukan AS tidak akan membela Ukraina, bahwa Rusia mungkin dapat mempertahankan tanah yang diambil alih Putin dengan paksa, dan bahwa Ukraina tidak akan dapat bergabung dengan NATO."

Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya