Mengenal Paus Pembunuh Palsu yang Terdampar di Australia

Paus ini dinamakan "pembunuh palsu" karena kemiripannya dengan paus pembunuh (Orcinus orca) dalam pola perilaku dan struktur sosial, meskipun keduanya berasal dari genus yang berbeda. Sebagai hewan sosial, paus pembunuh palsu dikenal memiliki ikatan kelompok yang sangat kuat dan sering berinteraksi dalam komunitas besar yang disebut pod.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 22 Feb 2025, 03:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2025, 03:00 WIB
Ilustrasi Paus Pembunuh Palsu (sumber: unsplash)
Ilustrasi Paus Pembunuh Palsu (sumber: unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan paus pembunuh palsu (false killer whale) terdampar di pantai barat laut Tasmania Sejak Rabu, 19 Februari 2025. Saat ditemukan, 90 dari 157 spesies ini masih bertahan, meski dalam kondisi stres akibat paparan sinar matahari dan angin kencang.

Melansir laman NOAA Fisheries pada Jumat (21/02/2025), paus pembunuh palsu (Pseudorca crassidens) merupakan mamalia laut yang termasuk dalam keluarga lumba-lumba (Delphinidae). Spesies ini dapat ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama di perairan lepas yang dalam.

Paus ini dinamakan "pembunuh palsu" karena kemiripannya dengan paus pembunuh (Orcinus orca) dalam pola perilaku dan struktur sosial, meskipun keduanya berasal dari genus yang berbeda. Sebagai hewan sosial, paus pembunuh palsu dikenal memiliki ikatan kelompok yang sangat kuat dan sering berinteraksi dalam komunitas besar yang disebut pod.

Mereka sering terlihat dalam kelompok yang terdiri dari 10 hingga lebih dari 50 individu, dan terkadang membentuk superpod yang mencakup ratusan individu. Spesies ini menunjukkan perilaku sosial yang kompleks, termasuk berburu bersama, berbagi makanan, dan bahkan berinteraksi dengan spesies lumba-lumba lain.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mereka dapat menjalin hubungan sosial jangka panjang dengan individu lain dalam kelompok mereka. Secara fisik, paus pembunuh palsu memiliki tubuh yang ramping berwarna hitam atau abu-abu gelap.

Bagian bawah tubuhnya cenderung tampak lebih terang, khususnya di antara sirip dada dan sisi kepala. Kepala paus ini berbentuk kerucut kecil tanpa moncong yang jelas, dengan sirip punggung yang terletak di bagian tengah tubuh dan melengkung ke belakang.

Sirip dada mereka relatif panjang dan meruncing, yang membantu mereka bermanuver dengan cepat di dalam air. Paus pembunuh palsu jantan dewasa dapat tumbuh hingga hampir enam meter dengan berat mencapai 1.360 kilogram, sedangkan betina memiliki ukuran lebih kecil dengan panjang sekitar 4,8 meter.

Anak paus yang baru lahir memiliki panjang sekitar 1,5 hingga 2 meter dan akan tetap bergantung pada induknya selama beberapa tahun pertama kehidupannya. Spesies ini memiliki umur panjang, dengan beberapa individu yang diketahui hidup lebih dari 60 tahun di alam liar.

Sebagai predator tingkat atas, paus pembunuh palsu memangsa berbagai jenis ikan dan cumi-cumi. Mereka berburu dalam kelompok, menunjukkan strategi kerja sama yang tinggi dalam mengepung dan menangkap mangsa.

Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa mereka dapat menyerang dan memangsa hiu kecil serta bersaing dengan spesies predator lainnya untuk mendapatkan sumber daya makanan. Mereka dikenal menggunakan ekolokasi untuk mendeteksi dan melacak mangsa di perairan dalam yang gelap.

 

Perairan Laut Dalam

Habitat utama paus pembunuh palsu adalah perairan laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1.000 meter. Spesies ini tersebar luas di berbagai wilayah perairan termasuk Samudra Pasifik, Teluk Meksiko, perairan sekitar Kepulauan Hawaii, dan pesisir timur Amerika Serikat.

Di Hawaii, terdapat tiga populasi utama paus pembunuh palsu, salah satunya terdiri dari sekitar 200 ekor individu yang telah dipantau selama beberapa dekade. Sayangnya, populasi ini telah mengalami penurunan sekitar sembilan persen tiap tahun sejak 1980-an hingga awal 2000-an akibat berbagai ancaman, termasuk perburuan, perubahan habitat, dan polusi laut.

Salah satu ancaman utama yang dihadapi paus pembunuh palsu adalah aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan komersial yang mengakibatkan mereka sering terjerat dalam jaring atau terkena dampak penangkapan sampingan (bycatch). Selain itu, pencemaran laut, termasuk sampah plastik dan polusi suara dari kapal, juga berdampak negatif terhadap spesies ini dengan mengganggu komunikasi dan kemampuan mereka dalam berburu menggunakan ekolokasi.

Paus pembunuh palsu juga rentan terhadap perubahan iklim yang dapat mempengaruhi distribusi mangsa mereka dan menyebabkan pergeseran habitat. Akibat penurunan populasi yang signifikan, paus pembunuh palsu kini masuk dalam daftar hewan yang terancam punah berdasarkan Undang-Undang Spesies Terancam Punah (Endangered Species Act) di Amerika Serikat.

Selain itu, spesies ini juga dikategorikan sebagai "depleted" berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut (Marine Mammal Protection Act), yang berarti jumlah populasinya telah menurun ke tingkat yang mengkhawatirkan.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya