Liputan6.com, Jakarta - Platipus merupakan hewan endemik Australia yang jumlahnya kian menyusut. Dalam 30 tahun, jumlah spesies ini menyusut hingga 22 persen.
Bahkan dalam penelitian terbaru, hewan ini masuk ke dalam spesies terancam punah. Platipus adalah hewan air yang memiliki paruh seperti bebek, tetapi berekor dan berkaki seperti berang-berang.
Spesies jantan dari platipus merupakan salah satu dari sedikit mamalia berbisa di dunia. Hewan ini memiliki penyengat tajam di tumit kaki belakangnya.
Advertisement
Platipus jantan dapat memberikan serangan beracun yang kuat jika musuh mendekat. Racunnya dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan tidak merespon obat penghilang rasa sakit konvensional, menjadikannya ancaman yang serius bagi predator atau manusia yang tidak sengaja mengganggunya.
Baca Juga
Meskipun platipus umumnya menghuni daerah air tawar atau lahan basah, platipus juga diketahui menjelajah muara air payau (gabungan wilayah air tawar dan air asin). Selain memiliki bisa, masih banyak fakta menarik mengenai platipus.
Dikutip dari World Wildlife Fund pada Rabu (26/03/2025), berikut fakta menarik platipus:
1.Tidak Memiliki Gigi dan Lambung
Platipus tidak memiliki gigi. Cara mereka makan adalah dengan menelan makanannya bersamaan dengan batu-batu kecil agar makanannya lumat dengan bantuan batu-batu tersebut.
Makanan platipus sendiri adalah cacing, udang, dan hewan-hewan kecil yang hidup di dasar sungai. Selain itu, platipus juga tidak memiliki kantung enzim pencernaan atau asam untuk memecah makanannya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Genome Biology menyebutkan beberapa gen berbeda yang berhubungan dengan pencernaan dan perut dihapus atau dinonaktifkan pada platipus. Hal ini menjadikan platipus unik di antara mamalia lainnya.
2. Sempat Dikira Bukan Hewan Sungguhan
Platipus memiliki bentuk tubuh yang unik, kombinasi dari bebek dan berang-berang. Bahkan penemu platipus, George Shaw, awalnya mengira platipus adalah makhluk buatan manusia atau hasil manipulasi karena bentuknya yang tidak biasa.
Butuh waktu sebelum para ilmuwan mengakui platipus sebagai spesies yang sah.
3. Susu Platipus dapat Memerangi Superbugs
Para ilmuwan menemukan bahwa susu platipus mengandung sifat antibakteri yang dapat membantu melawan resistensi antibiotik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa platipus tidak memiliki cara steril untuk menghasilkan susu, sehingga mereka membutuhkan perlindungan tambahan terhadap bakteri di lingkungannya.
Penemuan ini membuka potensi besar dalam penelitian medis modern.
4. Memiliki 10 Kromosom Seks
Mamalia umumnya hanya memiliki satu pasang kromosom untuk menentukan jenis kelamin, namun platipus memiliki lima pasang. Uniknya, beberapa kromosom Y yang ada pada platipus merupakan kromosom seks yang ditemukan pada burung.
Struktur genetika yang unik ini membuat platipus menjadi subjek penting dalam studi evolusi mamalia.
5. Memiliki Indra Keenam
Paruh platipus merupakan indra keenam yang dimilikinya. Paruh tersebut memiliki kemampuan elektroreseptor dan mekanoreseptor yang berfungsi sebagai pendeteksi aliran listrik dan pendeteksi gerakan. Kemampuan ini sangat membantu platipus berburu mangsa di perairan berlumpur yang minim cahaya.
Â
Bertelur
6. Platipus Bertelur
Meskipun merupakan mamalia, platipus bertelur sehingga menjadikannya sebagai hewan monotremata. Platipus adalah satu dari lima spesies monotremata yang tersisa di dunia.
Setelah bertelur, induk platipus akan merawat telurnya dengan melilitkannya di tubuhnya hingga menetas.
7. Platipus adalah Perenang Ulung
Platipus memiliki kemampuan renang yang sangat baik. Saat berenang, platipus menutup matanya, telinganya, dan lubang hidungnya agar tidak kemasukan air.
Mereka menggunakan paruhnya untuk mendeteksi getaran di dalam air dan menemukan mangsa.
8. Ancaman terhadap Populasi Platipus
Penurunan populasi platipus dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perusakan habitat, perubahan iklim, dan polusi air. Deforestasi dan pembangunan infrastruktur di sekitar sungai juga mempersempit ruang hidup mereka.
Oleh karena itu, upaya konservasi sangat penting untuk melindungi spesies ini dari kepunahan.
9. Status Konservasi
Platipus saat ini masuk dalam kategori "Hampir Terancam" menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN). Beberapa organisasi konservasi, seperti Australian Platypus Conservancy, aktif dalam memantau populasi platipus dan melindungi habitatnya.
Dengan berbagai keunikan dan statusnya yang semakin terancam, platipus menjadi simbol penting dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Australia.
(Tifani)
Advertisement
