Susu Hewan Mirip Tikus Ini Mampu Atasi Resistensi Antibiotik

Para peneliti Australia mengungkap kandungan antibiotik luar biasa dalam susu platipus.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 19 Mar 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2018, 15:00 WIB
Platipus (iStockphoto)
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Structural Biology Communications, para peneliti Australia mengungkap kandungan antibiotik luar biasa dalam susu platipus. (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Memiliki moncong serupa bebek dan tubuh seperti tikus, begitulah uniknya platipus. Namun, ternyata bukan bentuk tubuhnya saja yang tak biasa, susu yang dihasilkan hewan yang banyak ditemui di timur Australia ini pun tak kalah unik.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Structural Biology Communications, para peneliti Australia mengungkap kandungan antibiotik luar biasa dalam susu platipus. Temuan ini diharapkan bisa menjadi jalan keluar bagi masalah bakteri berbahaya yang resisten terhadap antibiotik.

"Platipus masuk dalam keluarga monotrem, kelompok kecil mamalia yang bertelur dan menyusui anaknya," jelas penulis utama studi, Janet Newman.

"Kami meneliti lebih jauh kandungan susu yang dihasilkan platipus. Hasilnya, kami menemukan protein baru yang memiliki senyawa antibakteri, berpotensi menyelamatkan hidup banyak orang," kata Newman seperti melansir laman New York Post, Senin (19/3/2018),

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Struktur protein di susu platipus

Air Susu Putih
Ilustrasi Susu Putih (iStockphoto)

Kandungan unik yang dimaksud para peneliti terkait bentuk struktur protein dalam susu platipus. Platipus mengembangkan protein susu berbentuk spiral nan unik. Ketika para peneliti menghasilkan ulang protein tersebut di laboratorium, saat itulah mereka menyadari kelebihannya.

Struktur baru protein itu yang diduga mampu mengatasi bakteri berbahaya. Para peneliti berharap, temuan itu bisa mengarah pada penciptaan antibiotik jenis baru.

"Meski kami telah mengidentifikasi protein tak biasa ini hanya ada pada makhluk monotrem, penemuan ini telah meningkatkan pengetahuan mengenai struktur protein secara umum," ujar Newman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya