Tanaman Berusia 400 Tahun Kembali Bangkit dari Bawah Lapisan Es

Melelehnya lapisan salju dan es mengungkap tanah yang tak pernah ditembus cahaya sejak Zaman Es Kecil -- yang terjadi antara tahun 1550-1850.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 28 Mei 2013, 14:14 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2013, 14:14 WIB
tanaman-beku-130528b.jpg
Tetumbuhan yang  beku ketika "Zaman Es Kecil" beberapa abad lalu, secara mengejutkan kembali bangkit. Mereka mengeluarkan tunas-tunas baru.

Sampel tumbuhan berusia 400 tahun yang diketahui sebagai  bryophyta (lumut) kembali dibangkitkan di dalam laboratorium oleh para ilmuwan.

Para ilmuwan mengatakan, trik 'bangkit dari kematian' tanaman tersebut punya implikasi terhadap bagaimana ekosistem pulih dari lingkaran periode Bumi, terutama dari lapisan es. Temuan tersebut dikaji tuntas dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Para peneliti yang berasal dari University of Alberta, awalnya mengeksplorasi area di sekitar Teardrop Glacier, di ketinggian Canadian Arctic, Kanada.  Gletser di wilayah itu selama ini terus menerus surut pada level yang makin cepat sejak 2004, sekitar 3-4 meter per tahun.

Melelehnya lapisan salju dan es mengungkap tanah yang tak pernah ditembus cahaya sejak Zaman Es Kecil -- pendinginan iklim secara luas yang terjadi antara tahun 1550-1850.

"Kami berjalan  di sepanjang tepi batas gletser dan melihat populasi besar keluar dari bawah es, yang terlihat seperti titik-titik hijau," kata Catherine La Farge, penulis utama studi seperti dimuat BBC, 27 Mei 2013.

Bryophyta berbeda dengan tanaman darat yang kita ketahui. Sebab, mereka tak punya jaringan vaskular (pembuluh) yang memompa cairan ke sekitar bagian yang berbeda dari organisme.

Tanaman jenis itu bisa bertahan hidup di kondisi musim dingin Arktik yang panjang, kembali tumbuh saat kondisi relatif menghangat. Namun, Catherine La Farge mengaku, timnya terkejut, saat mengetahui bryophyta itu telah terkubur di bawah lapisan es hingga ratusan tahun.

"Ketika kami melihat mereka secara rinci dan membawanya ke laboratorium, aku bisa melihat beberapa batang benar-benar memiliki pertumbuhan baru cabang lateral yang hijau," kata dia. "Kami tak pernah menyangka tumbuhan bisa menyembul dari gletser."

Es yang makin menipis di Sverdrup Pass, di mana Teardrop Glacier berlokasi, menyingkap berbagai macam jenis kehidupan seperti cyanobacteria dan ganggang hijau terestrial. Banyak dari spesies sama sekali baru bagi ilmu pengetahuan.

"Dunia baru yang keluar dari bawah glester sangat penting untuk dipelajari," kata Dr Catherine La Farge.

"Gletser yang menghilang sangat cepat akan mengungkap vegetasi terresterial. Dan itu akan membawa dampak besar." (Ein/*)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya