Menyelamatkan Lemur Emas di Madagaskar

Pakar lemur Patricia Wright dan Xia Tan terus berjuang menyelamatkan lemur emas di hutan belantara di Pulau Madagaskar, Afrika. Populasi lemur emas di Madagaskar tak lebih dari 500 ekor.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jan 2004, 08:07 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2004, 08:07 WIB
310104aLnLemur.jpg
Liputan6.com, Madagaskar: Pakar lemur Patricia Wright dan Xia Tan terus berjuang menyelamatkan lemur emas di hutan belantara di Pulau Madagaskar, Afrika. Langkah penyelamatan yang telah dilakukan di antaranya dengan mendirikan kawasan perlindungan yang dinamainya Taman Nasional Rama Mafana, baru-baru ini. Wright juga berhasil menghentikan kebiasaan warga berburu lemur. Bahkan, Wright mengubah cara pikir warga menjadi pelindung lemur. Kini, Taman Nasional Rama Mafana tumbuh menjadi salah satu surga tempat lemur dan manusia hidup bersama secara harmonis.

Wright mengatakan, kini populasi lemur emas di Madagaskar diperkirakan kurang dari 500 ekor. Wright pertama kali meneliti lemur emas di Madagaskar, pada 1986. Saat itu, populasi satwa ini sudah terancam karena warga sekitar hutan kerap memburunya. Lemur emas dikenal sebagai satwa endemik Madagaskar. Binatang sosial pemakan tumbuhan ini mengalami evolusi hingga menjadi seperti sekarang sejak Madagaskar dan pulau-pulau di sekitarnya terpisah dari benua Afrika sekitar 100 juta tahun lampau.

Sejak 2.000 tahun silam, manusia mulai datang dan menebangi serta membakar hutan untuk tempat tinggal dan bercocok tanam. Tindakan itu mengakibatkan luas hutan Madagaskar menyusut dan sungai-sungai mengalir berlumpur. Sejak saat itu populasi lemur terus berkurang.(ZAQ/Kaw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya