Liputan6.com, Magna - Catatan sejarah menunjukkan bahwa bagian utara Utah diguncang gempa bumi magnitudo 5,7 pada 18 Maret 2020, dengan episentrum di utara Kota Magna.
Guncangan utama terasa luas di sepanjang Wasatch Front, dengan lebih dari 30.000 laporan diterima oleh United States Geological Survey (USGS) dan University of Utah Seismograph Stations (UUSS). Setelah itu, terjadi lebih dari 2.500 gempa susulan, termasuk beberapa yang mencapai magnitudo 4 atau 3, yang terus terjadi selama beberapa minggu hingga bulan berikutnya.
Advertisement
Berikut ini catatan gempa dari USGS dan UUSS yang dikutip dari utah.gov, Selasa (18/3/2025):
Advertisement
- 1 gempa dengan magnitudo 5,0 – 5,9
- 6 gempa dengan magnitudo 4,0 – 4,9
- 30 gempa dengan magnitudo 3,0 – 3,9
- 137 gempa dengan magnitudo 2,0 – 2,9
- 698 gempa dengan magnitudo 1,0 – 1,9
- 1.057 gempa dengan magnitudo 0 – 0,9111
- gempa dengan magnitudo kurang dari 0 atau tidak teridentifikasi
UUSS mencatat 2.590 gempa bumi yang terjadi di wilayah Magna, Utah, sejak 18 Maret 2020 hingga 28 Februari 2021. Gempa terbesar dalam rangkaian ini adalah gempa utama bermagnitudo 5,7 yang terjadi pada Rabu 18 Maret pukul 07.09 waktu setempat. Dari total tersebut, 2.589 lainnya merupakan gempa susulan. Gempa susulan terbesar tercatat dua kali dengan magnitudo 4,6 yang terjadi pada pukul 08.02 dan 13.12 di hari yang sama. Selain itu, dua gempa susulan bermagnitudo 4,2 terjadi pada 14 dan 17 April yang dirasakan luas di sepanjang Wasatch Front.
Gempa magnitudo 5,7 serta gempa susulan terjadi di lapisan batuan dasar. Sedimen lembah di daerah tersebut terdiri dari lempung, lanau, pasir, dan kerikil dengan ketebalan antara 200 hingga 1.000 kaki atau sekitar 60 meter hingga 304 meter.
Gempa utama dan gempa susulan terjadi pada kedalaman kurang lebih 1 hingga 8 mil atau sekitar 1,61 km hingga 12,87 km. Saat gempa terjadi, batuan dasar bergerak melewati rekahan yang dikenal sebagai patahan.
Sebelum gempa, gesekan pada patahan menahan pergerakan batuan. Ketika tekanan dalam batuan akhirnya melebihi hambatan gesekan pada patahan, batuan pun bergerak, melepaskan tekanan, dan menyebabkan gempa bumi.
Setiap kali patahan mengalami pergeseran (rupture), batuan di sekitarnya turut menyesuaikan diri. Periode penyesuaian ini ditunjukkan oleh pengelompokan gempa susulan.
Berdasarkan data dari rangkaian gempa di Kota Magna, beberapa penelitian menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi di Salt Lake City Segment (segmen Salt Lake City) dari patahan Wasatch.
Model Konseptual dan Dampak Gempa di Kota Magna
Sebelum gempa di kota Magna terjadi, lokasi pasti patahan Wasatch belum diketahui secara pasti. Sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa patahan ini memiliki kemiringan curam di bawah Lembah Salt Lake. Namun, berdasarkan data dari rangkaian gempa di Kota Magna, sejumlah penelitian kini menyimpulkan bahwa gempa tersebut terjadi di segmen Salt Lake City dari patahan Wasatch.
Bukti lain menunjukkan bahwa patahan ini memiliki kemiringan yang lebih landai dan tidak sedalam perkiraan sebelumnya. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa kemiringan yang lebih landai ini menyebabkan patahan lebih dekat ke permukaan, sehingga guncangan tanah pada gempa mendatang di segmen Salt Lake City dari patahan Wasatch mungkin lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Studi lain yang telah dipublikasikan mencakup peningkatan deteksi gempa melalui pembelajaran mesin, pengujian metode baru dalam menentukan magnitudo, serta dokumentasi tantangan dalam merespons gempa selama pandemi.
Model konseptual ini menggambarkan salah satu kemungkinan lokasi gempa M 5,7 di kota Magna dan gempa susulannya terhadap patahan Wasatch serta patahan lain yang terkait. Gempa M5,7 dan beberapa gempa susulannya kemungkinan terjadi di patahan Wasatch atau di patahan lain dalam jaringan patahan yang dikenal sebagai sistem patahan Wasatch. Namun, sulit untuk menentukan secara pasti patahan mana yang menjadi sumber gempa ini karena lokasi patahan di kedalaman belum sepenuhnya diketahui.
Sejauh ini belum ada laporan mengenai cedera serius akibat gempa utama maupun gempa susulan. Kerusakan terjadi di berbagai wilayah lembah, dengan dampak paling parah terjadi di Magna. Perangkat lunak HAZUS, yang digunakan oleh pemerintah untuk memperkirakan potensi kerugian, menunjukkan bahwa kerusakan bangunan dapat mencapai lebih dari $62 juta sekitar Rp1 triliun, dengan total kerugian ekonomi terkait bangunan mencapai $629 juta sekitar Rp10 triliun. Angka tersebut belum mencakup kerusakan pada infrastruktur publik.
Advertisement
