Atas nama kecantikan, seorang mahasiswi Korea Selatan berusia 22 tahun tewas setelah operasi plastik. Nyawanya melayang 9 hari setelah menjalani bedah pembentukan hidung dan rahang di Busan, 17 Oktober lalu.
Setelah operasi selama 5 jam, korban yang tak disebut namanya dipindahkan ke ruang pemulihan. Namun, tiba-tiba ia mengalami koma dan dilarikan ke rumah sakit.
Selama 9 hari dirawat di RS, ia terus tak sadarkan diri dan kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 26 Oktober.
Seperti dimuat situs Korea Times, 27 Oktober 2013, polisi tak menemukan tanda-tanda luka atau penyebab eksternal yang diduga jadi penyebab kematian korban --selain bekas pembedahan dalam operasi plastik dan prosedur gawat darurat di rumah sakit.
Polisi sedang melakukan proses otopsi untuk menguak sebab kematian korban.
Operasi plastik adalah prosedur lazim di Korea Selatan. Kecantikan artifisial perempuan Negeri Ginseng tak jarang harus dibayar mahal berupa efek samping bahkan kematian.
Menurut Lembaga Konsumen Korsel, jumlah keluhan soal efek samping operasi plastik mencapai 130 pada tahun 2012, lebih dari 3 kali lipat sejak 5 tahun lalu.
Sebelumnya, dalam serial foto berjudul 'Beauty Recovery Room', fotografer Ji Yeo memberi gambaran soal efek samping operasi plastik. Terutama pada fisik.
Memar dan bekas luka mewakili rasa sakit yang harus dialami para perempuan yang menjalani operasi plastik. Harga mahal bagi sebuah 'kesempurnaan'.
"Itu adalah gambaran kultur di mana pria dinilai berdasarkan uang yang mereka punya dan perempuan berdasarkan kecantikan mereka," kata fotografer yang berbasis di Brooklyn dan Seoul, seperti dimuat Daily Mail, Sabtu (20/9/2013).
Berdasarkan data Society of Aesthetic Plastic Surgery, Korsel memiliki tingkat per kapita operasi plastik tertinggi di dunia. (Ein/Mut)
Baca juga: Wajah 20 Finalis Miss Korea 2013 Kok Serupa... Operasi Plastik?
Setelah operasi selama 5 jam, korban yang tak disebut namanya dipindahkan ke ruang pemulihan. Namun, tiba-tiba ia mengalami koma dan dilarikan ke rumah sakit.
Selama 9 hari dirawat di RS, ia terus tak sadarkan diri dan kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 26 Oktober.
Seperti dimuat situs Korea Times, 27 Oktober 2013, polisi tak menemukan tanda-tanda luka atau penyebab eksternal yang diduga jadi penyebab kematian korban --selain bekas pembedahan dalam operasi plastik dan prosedur gawat darurat di rumah sakit.
Polisi sedang melakukan proses otopsi untuk menguak sebab kematian korban.
Operasi plastik adalah prosedur lazim di Korea Selatan. Kecantikan artifisial perempuan Negeri Ginseng tak jarang harus dibayar mahal berupa efek samping bahkan kematian.
Menurut Lembaga Konsumen Korsel, jumlah keluhan soal efek samping operasi plastik mencapai 130 pada tahun 2012, lebih dari 3 kali lipat sejak 5 tahun lalu.
Sebelumnya, dalam serial foto berjudul 'Beauty Recovery Room', fotografer Ji Yeo memberi gambaran soal efek samping operasi plastik. Terutama pada fisik.
Memar dan bekas luka mewakili rasa sakit yang harus dialami para perempuan yang menjalani operasi plastik. Harga mahal bagi sebuah 'kesempurnaan'.
"Itu adalah gambaran kultur di mana pria dinilai berdasarkan uang yang mereka punya dan perempuan berdasarkan kecantikan mereka," kata fotografer yang berbasis di Brooklyn dan Seoul, seperti dimuat Daily Mail, Sabtu (20/9/2013).
Berdasarkan data Society of Aesthetic Plastic Surgery, Korsel memiliki tingkat per kapita operasi plastik tertinggi di dunia. (Ein/Mut)
Baca juga: Wajah 20 Finalis Miss Korea 2013 Kok Serupa... Operasi Plastik?