Peluru Ketinggalan di Kamar Kencan, Pengawal Obama Dicopot

Ini mengingatkan pada skandal paling memalukan Secret Service yang terjadi pada tahun 2012 lalu.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 14 Nov 2013, 15:33 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2013, 15:33 WIB
secret-service131114b.jpg
Skandal memalukan kembali menimpa korps pasukan pengawal Presiden Amerika Serikat, Secret Service. 2 Anggotanya sedang diselidiki dalam kasus dugaan perlakuan tak senonoh. Salah satunya bahkan dicopot dari tim pengawalan Obama.

Dugaan yang kali pertamanya dilaporkan The Washington Post, kembali mengingatkan skandal serupa yang menimpa pasukan elite itu.

Pemidanaan berawal dari insiden yang terjadi musim semi lalu di Hotel Hay-Adams, penginapan mewah dekat Gedung Putih yang melibatkan seorang pengawas yang bertanggung jawab atas 20-an agen pengawal presiden.

Sumber kepada CBS menyebut, agen yang bernama Ignacio Zamora Jr bertemu seorang perempuan di bar hotel. Awalnya ia hanya mengobrol dengan wanita yang menginap di sana. Lalu, keduanya mabuk berat dan berakhir di kamar perempuan itu.

Perempuan tersebut mengundang Zamora, tapi kecewa berat saat menemukan agen itu membawa senjata api. Untuk menenangkan pacar sesaatnya itu, si agen mengosongkan amunisi dalam pistolnya. Perempuan itu tetap menolak dan menyuruhnya pergi. Cepat-cepat Zamora mengumpulkan peluru yang berceceran dan tak sengaja meninggalkan 1 peluru.

Saat mengetahui ia meninggalkan 1 peluru di dalam kamar hotel, Zamora berbalik, namun perempuan itu menolaknya. Meski tak memaksa masuk, ulah pengawal Obama itu menarik perhatian pihak keamanan hotel. Pelurunya memang ditemukan, namun masalah justru bermula dari situ. Zamora dibebastugaskan.

Sementara, agen kedua, Timotius Barraclough menjadi subyek pengawasan internal menyusul bukti ia mungkin mengirim email yang tak sepatutnya pada kolega perempuan. Beda dengan Zamora, ia belum dicopot dari pasukan pengawal Obama dan belum dikenakan sanksi.

Juru bicara Secret Service, Ed Donovan belum mau berkomentar soal tuduhan itu. Pun dengan masing-masing pengacara 2 agen tersebut.

Skandal Paling Memalukan

Namun skandal paling memalukan terjadi pada tahun 2012, di tengah berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Benua Amerika di Kolombia, Secret Service yang bertugas melindungi Presiden Barack Obama, justru membuat berita heboh lagi memalukan.

11 Anggota pasukan pengamanan presiden itu tersandung kasus dugaan prostitusi di Cartagena. Mereka akhirnya dipulangkan lebih awal.

Sumber CBS menyebut, para pengawal khusus ini terlibat sengketa pembayaran dengan sejumlah pekerja seks komersial (PSK). Uangnya diduga kurang. Salah satu PSK itu melapor ke polisi, yang meneruskan kabar memalukan itu ke Departemen Luar Negeri.

Ronald Kessler, penulis buku "In the President's Service" menyebut ini adalah skandal terbesar yang pernah dialami Secret Service. [Lihat: Secret Service Nyaris Tembak Ahmadinejad & Picu Perang Dunia III]

Secret Service, punya sejarah panjang sejak tahun 1865. Selain catatan kegagalan melindungi John F Kennedy dari penembakan brutal, dan nyaris kecolongan dalam serangan terhadap Presiden Gerald Ford dan Ronald Reagan, reputasi mereka nyaris tanpa cela. Tapi... itu dulu.

Belakangan, dalam rangka memperbaiki reputasi pasukan pengawalnya,  Obama menunjuk seorang perempuan menjadi komandan Secret Service. Ini adalah kali pertamanya dalam sejarah. [Baca juga: Pertama dalam Sejarah! Perempuan Jadi Komandan Secret Service]. (Ein/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya