Sudah 50 tahun pembunuhan Presiden Amerika Serikat ke-35, John F Kennedy, berlalu. Tapi rasa ingin tahu tentang siapa pelaku sesungguhnya dan motif penembakan tak kunjung sirna di benak warga AS, bahkan mungkin juga masyarakat internasional.
Kennedy tewas ditembak saat berada di mobil tak beratap yang melaju di jalanan Dallas, negara bagian Texas, pada 22 November 1963. 3 peluru mengenai tenggorokan dan kepalanya.
Versi resmi menyebut, Kennedy ditembak mati oleh Lee Harvey Oswald. Ia disebutkan bertindak sendirian, tak terkait kelompok apapun.
Tapi, banyak pihak di AS meragukan keterangan tersebut. Berdasarkan jajak pendapat yang digelar ABC pada 2003, 70% responden yakin pembunuhan Kennedy merupakan hasil perencanaan pihak tertentu dan Oswald bukan pembunuh tunggal.
Sedangkan 51% responden percaya, Oswald tidak bertindak sendirian dalam pembunuhan Kennedy. Dan, 7% responden yakin Oswald tidak terlibat sama sekali dalam pembunuhan.
Sejak itu, beredar ratusan buku yang menceritakan pembunuhan Kennedy dari berbagai sudut pandang. Sejumlah teori konspirasi lahir tentang pembunuhan Kennedy. Siapa saja disebut? Apa motif mereka? Berikut paparannya seperti Liputan6.com kutip dari ABC.
1. Uni Soviet
Ada beberapa hal yang membuat Badan Intelijen Uni Soviet (KGB) punya motif membunuh Kennedy.
Pertama, krisis rudal Kuba dapa 1962. Krisis ini terjadi setelah terungkap fakta bahwa AS menggelar sebuah serangan militer ke Teluk Babi di Kuba, sebuah negara komunis di Amerika Tengah.
Meski gagal, penyerbuan ini telah memantik kemarahan Uni Soviet, sebagai pemimpin komunis dunia, maupun rakyat Kuba sendiri.
Tak lama kemudian, Uni Soviet menempatkan rudal-rudal berukuran sedang yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir di Kuba. Rudal-rudal tersebut jelas mengancam AS.
Pada 22 Oktober 1962, Kennedy muncul di muka publik dan mendesak Uni Soviet untuk menarik rudal-rudalnya atau AS akan menyerang Kuba. Dimulailah periode yang dikenal dengan sebutan Krisis Rudal Kuba.
Alasan lain, Oswald yang ditetapkan sebagai penembak Kennedy memiliki istri seorang wanita Uni Soviet, Marina. Oswald juga diketahui pernah 2 kali pergi ke Uni Soviet.
2. Mafia
Mafia menjadi salah satu kelompok yang diduga berada di balik pembunuhan Kennedy.
Sebelum Fidel Castro berkuasa, kalangan mafia menangguk banyak uang dari kasino dan sejumlah bisnis lain di Kuba. Invasi ke Teluk Babi gagal dan menghapus harapan mafia untuk kembali berjaya di Kuba. Kennedy dianggap, dalam pandangan penganut teori ini, layak dihukum.
Sebab lain, kala itu, adiknya, Jaksa Agung Robert "Bob" Kennedy, tengah gencar memberantas mafia. Diharapkan, kematian Kennedy akan menyurutkan langkah Bob.
Alasan ketiga muncul dari Jack Ruby yang membunuh Lee Harvey Oswald. Jack diketahui sebagai pemilik klub malam yang terkait dengan mafia. Karena itu, membunuh Oswald adalah cara untuk mengubur fakta siapa di balik pembunuhan Kennedy.
3. Kuba
Pada masa pemerintahan Kennedy, Amerika Serikat diketahui mencoba membunuh pemimpin tertinggi Kuba Fidel Castro. Beberapa kali, bahkan. Karena itu, Kuba dianggap motif untuk menghabisi Presiden ke-35 AS itu.
Hal ini diperkuat pernyataan Wakil Presiden Lyndon Johnson, yang kemudian menjadi presiden ke-36 AS. "Kennedy berusaha menghabisi Castro, tapi Castro sudah lebih dulu bertindak," kata Lyndon, dalam wawancara dengan ABC pada 1968.
4. Lyndon Johnson
Siapa paling diuntungkan dengan terbunuhnya Kennedy? Wakil Presiden Lyndon Johnson adalah jawabannya. Jelas, Johnson otomatis menjadi presiden ketika Kennedy terbunuh.
Desas-desus menyebut, ada kelompok pengusaha dan agen CIA yang membantu Johnson menghabisi Kennedy. Pengusaha dan CIA disebut mendapat keuntungan besar bila Johnson yang berkuasa.
5. CIA
Central Intelligence Agency (CIA) disebut sebagai pihak di Amerika Serikat yang potensial melakukan pembunuhan terhadap Kennedy. Pergerakan dan operasi agen-agennya yang secepat siluman memperkuat dugaan tersebut.
Lembaga ini juga tenar dengan aksi-aksi pembunuhan politiknya. Spekulasi lain menyebut Oswald sebagai seorang agen CIA dan pernah bekerja untuk Biro Investigasi Federal (FBI).
Namun, pada 1978, komite yang dibentuk Kongres AS untuk menyelidiki kasus ini mengumumkan, tak ada indikasi keterlibatan CIA dalam pembunuhan Kennedy.
(Riz/Yus)
Lanjutkan Membaca ↓