Liputan6.com, Jakarta Tingginya aktivitas dan gaya hidup masyarakat Indonesia ternyata berkaitan dengan meningkatnya jumlah penderita penyakit gangguan saraf tepi atau neuropati. Dalam penelitian yang dilakukan oleh perusahaan obat, MERCK ditemukan bahwa kota besar seperti Jakarta dan Surabaya paling berisiko terkena neuropati.
Seperti diungkapkan Group Brand Manager Divisi Consumer Health PT MERCK Tbk, Irwan Wijaya, dari 6 kota besar yang mengikuti survei terkait neuropati, warga Jakarta dan Surabaya paling berisiko neuropati karena aktivitas dan gaya hidupnya.
"Hasil riset yang dilakukan dengan sampel tersebar di Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Medan dan Palembang menemukan bahwa masyarakat Indonesia menghabiskan waktunya dengan melakukan aktivitas dan gaya hidup yang berisiko neuropati," kata Irwan saat acara media workshop `Waspadai Gaya Hidup Berisiko Neuropati` di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (6/6/2014).
Menurut Irwan, kebiasaan masyarakat perkotaan yang menghabiskan waktunya dengan melakukan gerakan seperti mengetik dan memegang tetikus (mouse) berulanglah yang menyebabkan munculnya neuropati dengan gejalanya berupa kebas dan kesemutan.
"Mereka yang sehari-hari menghabiskan waktunya dengan mengetik di gadget (smartphone atau tablet), 75 persen mengaku kebas dan 64 persen merasa kesemutan. Perempuan yang sering menggunakan sepatu hak tinggi atau high heels, 79 persen mengaku kebas dan 67 persen sering kesemutan. Gejala-gejala neuropati ini juga diakui responden muncul saat cuaca dingin dan bangun pagi," jelas Irwan.
Di sisi lain, Medical Manager, Divisi Consumer Health, PT MERCK Tbk menambahkan, pentingnya pemeriksaan risiko neuropati secara berkala. Sebagai pemeriksaan awal neuropati, PT MERC melalui Neurobion mengadakan program `Saraf Sehat, Tubuh Sehat Neurobion` yang ada saat Car Free Day di Jakarta dan Bandung 15 Juni 2014.
Warga Jakarta & Surabaya Paling Rentan Alami Gangguan Saraf
Kebiasaan masyarakat perkotaan menghabiskan waktunya dengan gerakan berulang sehingga merasakan gejala neuropati seperti kebas dan kesemutan
diperbarui 05 Jun 2014, 17:00 WIBDiterbitkan 05 Jun 2014, 17:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rokok Ilegal Merajalela, Penerimaan Negara Turun Rp 5,76 Triliun per Tahun
User Friendly adalah: Panduan Lengkap Menciptakan Pengalaman Pengguna yang Optimal
Donald Trump Menang Pilpres AS, Efeknya?
Dukung Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indomilk Luncurkan Kemasan Spesial Skuad Garuda
Bungkus Rokok Seragam, Siap-Siap Penerimaan Negara Tak Capai Target
Kisah Lucu saat Nabi Musa Minta Ijazah sama Allah, Diceritakan Gus Baha dari Kitab Ihya Ulumuddin
Farhat Abbas Resmi Laporkan Denny Sumargo Atas Dugaan Ujaran Kebencian
Gaya Tidak Biasa Melania Trump Saat Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS
Tanda-Tanda Cinta Bertepuk Sebelah Tangan yang Perlu Kamu Ketahui
Upper Waist adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Pengukuran
Nyeri Tulang Belakang? No Worries, Ini Solusinya!
Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Olimpiade Sains dan Matematika Asia