Liputan6.com, Jakarta Selama ini wanita kerap dikaitkan dengan kekhawatirannya dengan keriput. Ternyata, ada hal lainnya yang membuat wanita lebih khawatir yakni ukuran pori-pori. Obsesi memiliki pori-pori kecil ini diberi nama oleh dermatologis sebagai porexia.
Bahkan sekitar 14 persen perempuan mengaku khawatir dengan ukuran porinya ketika kencan. Padahal, pria tak mempermasalahkan ukuran pori-pori wanita. Lebih dari 50 persen pria mengaku tak pernah melihat pori-pori di wajah perempuan.
Demikian hasil penelitian yang dilakukan terhadap 2.000 orang dewasa oleh Harris Poll untuk L'Oreal Paris seperti dilansir Mailonline, Rabu (11/6/2014).
Advertisement
Hasilnya, hampir setengah perempuan AS merasa pori-porinya terlalu besar dan mau berkorban apa saja agar membuatnya lebih kecil. Demi memiliki pori-pori yang lebih kecil, wanita juga rela menjauhi media sosial, alkohol, serta mencukur kakinya.
Sebanyak 23 persen akan berhenti minum alkohol selama setahun, 17 persen berhenti dari media sosial, dan 11 persen berhenti mencukur kakinya. Sedangkan satu dari tiga perempuan (28 persen) lebih peduli dengan ukuran pori-pori dibanding keriput.
Sebenarnya, wanita baru memperhatikan ukuran pori-porinya sejak muda. Sebanyak 21 persen mengaku mulai memperhatikan ukuran pori-porinya sejak berusia 15 dan 20 tahun. Satu dari 10 wanita sadar diri untuk tak selfie, sementara 19 persen mengaku mengedit atau menggunakan filter untuk menyembunyikan ketidaksempurnaan.
Rata-rata orang dewasa memiliki lima juta pori-pori di tubuhnya dengan sekitar 20 ribu di wajah. Padahal, ukuran pori-pori ini sangat ditentukan oleh genetika, minyak, kotoran, dan sel kulit mati.
Dr Debra Jaliman menjelaskan, produk yang mengandung Vitamin A dan retinol membuat pori-pori terlihat lebih kecil dengan meningkatkan pergantian sel, tapi tak mengurangi ukuran. Resep obat seperti accutane bisa melakukannya tapi hanya sementara.