Liputan6.com, Jakarta Sebuah survei yang dilakukan Pusat Penelitian Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menemukan bahwa remaja Papua tidak suka bila diajari pendidikan seks oleh pemuka agama. Dibanding melalui pendekatan agama, mereka lebih suka bila diajari guru atau petugas kesehatan.
"Mereka itu tahu berhubungan seks itu dilarang. Tapi yang mereka ingin tahu bukan itu. Mereka ingin tahu kenapa perbuatan itu dilarang. Sehingga mereka akan lebih senang bila yang bicara pendidikan seks itu guru, tenaga kesehatan dibandingkan tokoh agama," kata Kepala pusat studi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Rita Damayanti, saat ditemui dalam diskusi bertajuk `Saatnya Pendidikan Seksualitas Komperhensif untuk Masa Depan` di Hotel Orio, Jumat (13/6/2014).
Rita mengungkapkan, pendidikan seksual bagi remaja seperti modul DAKU (Dunia Remajaku Seru) yang dikembangkan oleh Rutgers WPF perlu guna mencegah perilaku berisiko yang bisa mengakibatkan penularan HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual. Walaupun belum terlalu signifikan mengubah perilaku remaja, tapi setidaknya perilaku menyimpang remaja bisa dicegah dan membentuk perlindungan diri remaja.
Di sisi lain, Country Representative Rutgers WPF, Monique Soesman mengungkapkan, modul yang dikembangkan bersama 18 mitra di 10 provinsi ini berbasis hak diri atas gender, pengetahuan HIV, pengaruh kekerasan seksual hingga apa itu cinta seksual. Modul ini juga dikembangkan di 12 negara berbasis UNESCO termasuk di Indonesia. /Abd
Remaja Papua Tak Suka Diajari Pendidikan Seks oleh Pemuka Agama
Remaja tahu berhubungan seks itu dilarang, tapi yang mereka ingin tahu alasannya bukan dari pemuka agama.
diperbarui 13 Jun 2014, 16:00 WIBDiterbitkan 13 Jun 2014, 16:00 WIB
Remaja tahu berhubungan seks itu dilarang, tapi yang mereka ingin tahu alasannya bukan dari pemuka agama.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jumat Curhat, Duduk Santai Polisi Dengar Curhatan Warga soal Ragam Masalah
4 KO Terbaik ONE Friday Fights 87, Petarung 17 Tahun Petik Kemenangan di Debut
Ini Langkah Imigrasi Balikpapan Bangun Komunikasi dengan Media Massa
Peran Vital Perusahaan Mid-Market dalam Ekosistem Bisnis Global
Hukum Ziarah Kubur Menurut UAH, Apa Hubungannya dengan Hari Jumat?
Lawan Kemiskinan, Kepala BP TASKIN Resmikan Rumah Produksi Gizi
Tahapan Krusial, Polda Riau Cek Kesiapan Polres Rohul Sukseskan Pilkada
Generasi Muda Indonesia Dukung Percepatan Transisi Energi di COP 29 Lewat Aksi Kolaboratif Desa Bumi dan SRE
Polisi Masih Buru Tiga Buronan Kasus Judi Online Komdigi
Jalani Evaluasi Tahap II, Penerapan Smart City di Banyuwangi Dapatkan Apresiasi
Shibuya Tokyo Pastikan Tidak Ada Pesta Malam Tahun Baru 2025 Usai Meniadakan Perayaan Halloween
Pemprov Sulbar Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Wilayah Pegunungan Mamasa