Liputan6.com, Jakarta Beberapa perokok mengaku tidak terpengaruh sama sekali dengan gambar seram yang terpajang di bagian depan dan belakang bungkus rokok. Menurut mereka, harga rokok yang dinaikkan jauh lebih berpengaruh efeknya ketimbang gambar seram yang dipasang.
Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Lily S Sulistyowati, MM, mengatakan, setiap individu memiliki tingkat kecanduan rokok berbeda. Sehingga berdampak pada sikap tidak peduli yang ditunjukkan mereka terhadap kondisi yang ada saat ini.
"Yang mengatakan seperti itu biasanya perokok yang sudah nyandu. Pecandu, mau dikasih tunjuk gambar apa saja tidak pengaruh. Tapi, apa yang dilakukan pemerintah ini kan untuk menghentikan atau mencegah para calon perokok pemula untuk merokok," kata Lily dalam acara 'Indonesia Harus Melek Bahaya Merokok', Hall Lantai 3, fX Life Style Centre, Sudirman, Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Advertisement
Penjelasan senada juga disampaikan Indah Permata. Koordinator Program Perlindungan Anak dari Bahaya Tembakau Komisi Nasional Anak ini menerangkan, program pemasangan peringatan bergambar pada bungkus rokok di Indonesia sangat bagus, dan cocok untuk mengurangi jumlah perokok anak-anak.
Dengan gambar itu, anak-anak lebih lama merekam di otak, dan mengingat bahwa merokok itu tidak keren sama sekali, justru membahayakan kesehatan mereka.
"Anak-anak kecil ini kan visualisasinya kuat sekali. Dengan gambar, lebih mempermudah mencegah mereka untuk tidak merokok di masa akan datang. Kami dukung sekali program ini," kata Indah menjelaskan.