Liputan6.com, Jakarta Tak hanya di kalangan anak-anak, remaja dan dewasa, diabetes tipe 2 semakin umum terjadi pada wanita hamil. Wanita yang menderita diabetes selama bulan kedua atau ketiga kehamilan juga dikenal dengan kondisi diabetes gestasional.
Ahli endokrinologi dan wakil presiden Scripps Whittier Diabetes Institute di San Diego, Athena Philis-Tsimikas, MD mengatakan, sejauh ini penyebab pasti diabetes gestasional tidak diketahui. Tapi diduga kemunculannya terkait dengan hormon yang dilepaskan oleh plasenta.
"Hormon yang dilepas oleh plasenta memang membantu bayi berkembang di rahim, tapi ia juga dapat mengganggu kinerja gula darah. Akibatnya, ibu mengembangkan diabetes dan perlu mengubah diet dengan berolahraga lebih banyak, atau mengontrol kadar gula darahnya selama sisa kehamilannya," kata Athena, seperti dikutip Everydayhealth, Senin (25/8/2014).
Baca Juga
Athena menerangkan, seorang wanita yang berisiko memiliki diabetes gestasional dipengaruhi oleh banyak faktor yang sama seperti diabetes tipe 2. Seperti misalnya usia, berat badan, dan riwayat keluarga diabetes.
Advertisement
Yang jadi masalah, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah perempuan yang didiagnosis dengan diabetes selama kehamilan secara signifikan meningkat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa sebanyak 9,2 persen wanita akan mengalami diabetes gestasional.
"Hal ini sangat penting karena diabetes gestasional dapat menjadi tanda peringatan untuk mengembangkan diabetes sebenarnya setelah kehamilan. 5 sampai 10 persen dari wanita dengan diabetes gestational yang ditemukan memiliki diabetes (biasanya tipe 2) segera setelah kehamilan," tulis CDC.
Belum lagi, CDC menuliskan, wanita dengan riwayat diabetes gestasional memiliki kesempatan 35-60 persen terkena diabetes dalam 10 sampai 20 tahun ke depan.
Untuk itu, Athena menyarankan, jika Anda memiliki riwayat diabetes gestasional, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko diabetes . Caranya?
1. Lakukan tes gula darah pada usia dini kehamilan
2. Usahakan turunkan kembali berat badan dalam waktu 6 sampai 12 bulan setelah bayi lahir.
3. Setidaknya Anda harus kehilangan berat badan 5 sampai 7 persen
4. Menyusui, menyusui dapat menurunkan risiko obesitas dan diabetes.