Liputan6.com, Jakarta Sehubungaan dengan akan diberangkatkannya jemaah Haji ke tanah suci kloter pertama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof. Tjandra Yoga Aditama mengimbau 3 hal berikut:
1. Antisipasi terhadap tingginya suhu
Menurut Tjandra, suhu di Arab Saudi berkisar 40 celsius dan rendahnya kelembaban. Hal ini dapat menyebabkan 3 hal :
a. Hea‎t stroke
b. Dehidrasi
c. Severe fatique
Untuk mengantisipasinya, ada 5 hal yang dapat dilakukan:
1. Lakukan PHBS, utamanya makan bergizi, olahraga, cukup istirahat.
2. Ada baiknya mulai sekarang coba adaptasi bertahap, dengan mencoba berjalan di panas matahari.
3. Di Arab Saudi selalu upayakan berada di tempat keteduhan, sejauh mungki. Dan, siapkan handuk kecil basah setiap saat.
4. Di Arab Saudi juga sangat perlu untuk lebih‎ banyak minum air putih.
5. Di Arab Saudi perbanyak makan buah, yang banyak tersedia di sana.
Antisipasi MERS
II. Antisipasi ‎MERS CoV
Untuk antisipasi MERS, jemaah haji dapat melakukan 5 hal:
a. Karena 60-70 persen pasien MERS CoV punya penyakit kronik sebelumnya (DM, hipertensi, penyakit ginjal/jantung/paru kronik dll), maka sejak sekarang calon jamaah sebaiknya memeriksakan diri di Dokter masing-masing supaya penyakit kroniknya terkontrol.
b. Sejak sekarang lakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat
c. Lakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) lebih sering
d. Kalau di Arab Saudi ada keluhan pernapasan (Influenza Like Illness - ILI) maka segera kontak petugas kesehatan
e. ‎Pada waktu di Arab Saudi tentu prioritaskan ibadah rukun, baru kemudian yang fardhu dan sunnah
Advertisement
Ebola
III. Ebola
Sebenarnya kemungkinan Ebola menular pada saat ibadah Haji relatif lebih kecil, karena sejak awal ada Ebola di 1976 maka Ebola selalu ada di benua Afrika saja. Kemudian pemerintah Arab Saudi sejauh ini tidak memberi visa ke calon jamaah dari negara-negara terjangkit Ebola.
Selain itu, kata Tjandra, pasien Ebola biasanya cukup berat keadaannya, dan kecil kemungkinan bisa bepergian naik pesawat terbang. Dan karena penularan ebola melalui kontak langsung, jadi tidak terlalu mudah menular di dalam pesawat, juga karena praktis penularan tidak melalui airborne.
"Pemerintah Arab Saudi sudah mempersiapkan Kantor Kesehatan Pelabuhan di negara itu, untuk menjaga dan antisipasi calon jamaah yang masuk ke negara itu," tegas Prof Tjandra melalui surat elektronik yang diterima Liputan6.com, Sabtu (30/8/2014)
Powered by Telkomsel BlackBerry®