5 Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Jantung pada Wanita

Kebanyakan wanita yang meninggal dunia karena penyakit jantung, tidak pernah tahu bahwa mereka mengalami penyakit jantung.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Sep 2014, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2014, 16:00 WIB
Penyakit Jantung pada Wanita
kebanyakan wanita yang meninggal dunia karena penyakit jantung, tidak pernah tahu bahwa mereka mengalami penyakit jantung.

Liputan6.com, Jakarta Perubahan gaya hidup membuat wanita modern rentan mengalami penyakit jantung. Tak sedikit pula wanita yang meninggal dunia karena penyakit jantung. Dan mereka sering tidak menyangka bakal terkena serangan jantung.

Para ahli medis di India mengatakan, kebanyakan wanita hanya menganggap kanker payudara sebagai ancaman terbesar bagi kesehatan mereka. Padahal, penyakit jantung yang merupakan penyakit kardiovaskular ini pun cukup jahat bagi kehidupan mereka.

Di peringatan Hari Jantung Sedunia ini, sudah saatnya para wanita memahami fakta serta mitos apa saja terkait kesehatan jantung yang dimilikinya.

Berikut ini, terdapat mitos serta fakta terkait penyakit jantung dan kesehatan jantung wanita seperti dijelaskan oleh HOD of Cardiology di Sri Balaji Action Medical Institute Delhi, Dr Amar Singhal, dikutip Health Me Up, Senin (29/9/2014)

1



1. Mitos: Penyakit jantung adalah penyakit kaum pria

Amar secara tegas mengatakan bahwa itu tidak benar. Hanya saja, cara penyakit jantung menyerang kaum hawa berbeda saat penyakit itu menyerang kaum adam. Pada wanita, kata Amar, penyakit jantung muncul setelah mereka menopause sehingga di masa muda mereka cenderung mengabaikannya.

Suatu survei yang berasal dari 'Visualising the Extent of Heart Disease in Indian Women', dalam kurun waktu lima tahun terakhir, telah terjadi peningkatan sebesar 16 sampai 20 persen penyakit jantung pada wanita. 

2



2. Mitos: Hanya wanita tua saja yang menderita serangan jantung

Amar menjelaskan bahwa penyakit jantung tidak pernah memilih dalam hal `pertemanan`. Penyakit jantung dapat dialami oleh semua wanita dari segala lapisan umur. Bahkan, mereka yang berusia 20 sampai 30 tahun pun dapat mengalami kondisi ini.

Menurut Amar, kombinasi antara penggunaan pil KB dan merokok mampu meningkatkan risiko penyakit jantung. Risiko akan terus mengalami peningkatan di saat usia mengalami penambahan, ditambah pula kebiasaan buruk seperti makan berlebihan dan gaya hidup yang tidak aktif berdampak pada terjadinya penyumbatan arteri di kemudian hari.

3



3. Mitos: Pasien jantung harus mengonsumsi lemak sedikit mungkin

Jika seorang wanita adalah pasien jantung, maka sudah seharusnya untuk mengonsumsi makanan yang rendah lemak jenuh.

Mengonsumsi minyak nabati, dan makanan lain seperti susu rendah lemak, ayam, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, menguntungkan pasien jantung. Bahkan pasien dianjurkan untuk mengonsumsi tinggi asam lemak omega-3 yang ada di dalam seekor ikan sebanyak dua kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

4



4. Jika penyakit jantung adalah keturunan, tidak ada yang bisa dilakukan

Amar mengatakan, wanita dengan riwayat keluarga penyakit jantung punya risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Namun, masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko itu. Dengan cara membuat pilihan yang sehat dan cerdas untuk dalam menjaga diri dan kesehatan jantung, dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih baik lagi.

5



5. Mitos: Gejala penyakit jantung pada wanita sama seperti gejala dari pria

Faktanya, bagi seorang wanita penyakit jantung sama dengan nyeri dada. Mereka percaya bahwa jika tidak mengalami nyeri dada, tidak dapat dikatakan menderita penyakit jantung.

Hal ini yang membuat wanita mengabaikan kebiasaan untuk melakukan pengecekan, sehingga kerap tertunda, yang membuat konsekuensi untuk mengalami itu jauh lebih besar.

"Meski keduanya dapat mengalami nyeri dada yang khas, sebagian besar wanita tidak memiliki gejala-gejala tersebut sama sekali. Biasanya, wanita mengalami ketidaknyamanan pada rahang, sesak napas, kelelahan, mual, dan pusing," kata Amar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya