Alasan Waria Ini Tak Mau Jadi PSK

Tak pernah mengandalkan ijazah saat bekerja, waria ini mampu buktikan kemampuannya sebagai make-up artist.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Nov 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2014, 15:00 WIB
Alasan Waria Ini Tak Mau Jadi PSK
Tak pernah mengandalkan ijazah saat bekerja, waria ini mampu buktikan kemampuannya sebagai make-up artist.

Liputan6.com, Jakarta Tak semua waria atau wanita pria bertahan hidup dengan menjadi pekerja seks komersil (PSK). Ipunk Konyil salah satunya. Ia lebih memilih bekerja sebagai make-up artist ketimbang menjadi PSK.

"Jika menjadi PSK pasti akan sulit untuk bekerja seperti ini. Menjadi PSK akan terbiasa mendapatkan uang dalam jumlah besar dan cepat," ungkapnya kepada Health-Liputan6.com pada Selasa (11/11/2014).

Menurutnya risiko menjadi PSK sangat tinggi. "Bisa jadi ditimpukin kan kalau lagi mangkal, terus dikejar-kejar satpol PP, belum lagi ntar kalau begituan di tempat rerumputan begitu," ujar waria yang pernah menajdi asisten aktris Nabila Putri ini.

Risiko yang paling mengerikan adalah terjangkit penyakit menular seksual. "Kan kalau sekali terinfeksi harus makan obat ARV yang segede-gede kancing begitu, ogah," tandasnya.

Namun, ia pun pernah penasaran dengan pekerjaan PSK sehingga pernah mangkal di salah satu tempat yang memang biasa jadi tempat para PSK waria berkumpul.

Hingga kini, pekerjaan apa saja mau ia lakukan. Misalnya saja, saat awal ia pindah dari Banyuwangi ke Jakarta ia pernah jaga toko, staf di bidang keungan, asisten artis, hingga kini ia bekerja sebagai make up artist di sebuah program news di stasiun televisi swasta.

Ia pun menekankan, bahwa untuk bisa mendapatkan pekerjaan ini, ia sama sekali tak menggunakan ijazah melainkan  kepercayaan bahwa ia mampu bekerja. "Ijazah itu penting, tapi kalau saya yang penting semangat bekerja, mau belajar, dan jujur. Itu bikin orang seneng sama kita," terangnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya