Liputan6.com, Jakarta Selain permasalahan kelangkaan radioisotop yang ada di rumah sakit, Suhartati, seorang Profesor berasal dari Rumah Sakit Cipto Mangkusumo pernah mengeluhkan hal yang berbeda namun memiliki kemiripan.
"Beliau bilang, radioterapi yang ada di sejumlah rumah sakit mulai menua," kata Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto di Kantor Pusat BATAN, Lantai 2, Gedung A, Jalan KH. Abdul Rokhim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (21/11/2014)
Menurut Djarot, antara radioterapi dengan kedokteran nuklir memiliki perbedaan yang signifikan.
"Kalau kedokteran nuklir, radioisotop yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan," kata Djarot menerangkan.
Sedangkan radioterapi, lanjut Djarot, tidak demikian. Harus melewati proses penyinaran dari luar. "Sebenarnya, itu juga bermasalah," kata dia.
Â
Baca juga:
Advertisement
Â