Liputan6.com, Jakarta Sebagai generasi harapan bangsa, penting bagi setiap remaja untuk menjadi Generasi Berencana (GenRe), karena tanpa perencanaan yang baik dan didukung mimpi dan cita-cita yang tinggi, mustahil seorang remaja dapat mewujudkan masa depan yang baik.
Terlebih berdasarkan sensus penduduk 2010 jumlah remaja kurang lebih 64 juta atau sekitar 27,6 % dari total penduduk Indonesia. Sementara salah satu penyebab tingginya Angka kematian Ibu (AKI) menurut SDKI  2012 sebesar 359/100.00 kelahiran adalah karena melahirkan di usia muda.
Begitu disampaikan Kepala BKKBN Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, Sp.GK saat diwawancari dalam acara Eagle Junior Documentary Camp (EJDC), sebuah kompetisi ide film dokumenter untuk remaja usia 15 - 19 Tahun di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, ditulis Sabtu (22/11/2014).
"Besarnya arus globalisasi informasi di yang tidak terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi remaja. Perilaku negatif mengakibatkan hidup tidak sehat dan tidak berakhlak. Dengan adanya
program pembuatan film ini, kami mengajak generasi muda.Tujuannya agar kalangan generasi muda terutama remaja tidak melakuka pernikahan pada usia dini, dengan kata lain GenRe adalah membangun pengertian masyarakat tentang perlunya mengetahui arti pernikahan agar siap pada usia matang," jelasnya.
Fasli menerangkan, pada 2006, setiap 1.000 remaja ada 26 di antaranya yang sudah menikah. Dan, lima tahun kemudian pada 2011, angka itu naik menjadi 32 dari 1.000 remaja kita menikah. Remaja itu adalah yang berusia 15 sampai 19 tahun, sementara usia terbaik pernikahan itu adalah 20 tahun ke atas.
"Genre adalah upaya untuk menekan atau mengurangi angka-angka itu. Persoalannya, remaja menikah ternyata bukan karena kemauan keluarganya seperti yang terjadi di perdesaan yang selama ini kita mengerti, namun di perkotaan juga terjadi. Ada apa ini? Inilah yang kita upayakan agar remaja tidak melakukan pernikahan di usia terlalu dini," tukasnya.
Zaman Sekarang, Remaja Menikah Bukan Karena Kemauan Keluarga
Remaja menikah ternyata bukan karena kemauan keluarganya seperti yang terjadi di perdesaan yang selama ini kita mengerti,
Diperbarui 22 Nov 2014, 10:52 WIBDiterbitkan 22 Nov 2014, 10:52 WIB
Masalah keretakan dapat terjadi pada hubungan siapa saja termasuk bagi mereka yang sudah menikah. ... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Energi & TambangJakarta Gelap Satu Jam Hari Ini: Aksi Hemat Energi untuk Bumi
10
Berita Terbaru
5 Drama Cina Rekomendasi Genre Romance Netflix, Bisa Jadi Hiburan Saat Santai
Mensesneg: Seleksi SMA Taruna Nusantara Tidak Boleh Ada Titipan
Donald Trump Banjir Kritik karena Pakai Jas Biru di Pemakaman Paus Fransiskus, Kok Bisa?
Jangan Kecil Hati Tidak Mampu Berhaji, Senang Tetangga Naik Haji juga Masuk Surga Kata Gus Baha
Bunda Iffet: Pilar Keselamatan Slank dari Narkoba di Era 90-an
Model Abaya Anak Perempuan 2025, Ini Padupadannya Supaya Tidak Kaku dan Tetap Modis
Pemprov Jakarta akan Tambah Jalur Sepeda Sepanjang 3.8 Kilometer Tahun Ini
Kandidat Terkuat Pengganti Paus Fransiskus Disebut Berasal dari Asia dan Afrika, Ini Alasannya
Perhatikan 5 Kesalahan Terbesar yang Sering Dilakukan dalam Menulis Resume Kerja
Top 3: Apple Bakal Pindahkan Produksi iPhone AS ke India
Obi Sukses, Manchester United Mau Investasi ke Striker 18 Tahun dari Prancis
Vacuum Cleaner Ini Punya Kecepatan Motor 10 Kali Lebih Ngebut dari Mesin F1, Apa Manfaatnya?