Liputan6.com, Jakarta Biasa digunakan untuk berwisata, kini kapal pesiar ini sedang dirombak untuk beralih fungsi. Tak lagi menjadi moda transportasi wisata namun menjadi sebuah rumah sakit apung (RSA) yang akan mengarungi nusantara menggapai daerah terpencil jauh dari fasilitas kesehatan. Inilah RSA kedua yang dikelola oleh organisasi nirlaba doctorSHARE.
Kapal gagah berbahan besi ini merupakan donasi dari sekelompok pengusaha yang peduli terhadap kesehatan masyarakat yang jauh dari tenaga kesehatan. Mereka menyerahkan kapal ini untuk dikelola doctorSHARE untuk menambah luasnya jangkauan penyuluhan dan pengobatan kepada masyarakat.
"Kami menyebutnya Si Ganteng karena fisik kapal ini kokoh dan terbuat dari besi. Tentunya lebih kuat untuk berlayar dibandingkan RSA pertama yang terbuat dari kayu," terang general secretary doctorSHARE dr. Luyanti, MARS saat temu media di sela acara perayaan ultah 5 tahun docterSHARE di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta pada Jumat (22/11/2014).
Advertisement
Kapal ini jauh lebih besar sehingga bisa membawa peralatan medis yang jauh lebih lengkap dibandingkan yang pertama tutur pendiri doctorSHARE dr. Lie A. Dharmawan, Ph.D. FICS, Sp.B, Sp.BTKV.
Kapal pertama RSA doctorSHARE jenis pinisi terbuat dari kayu dengan panjang kapal 23 meter dan lebar kapal 6 meter di dalamnya saja bisa banyak fasilitas. Mulai dari fasilitas rontgen, EKG, USG, laboratorium, bedah, ruang resusitasi, dan ruang dokter. Dengan ruangan yang lebih luas, dokter Lie mengungkapkan akan ada poli gigi di dalam RSA kedua ini. Sehingga pelayanan petugas medis akan lebih optimal.
Kini, kapal ini masih dalam perombakan besar diperkirakan pada tahun 2015 sudah bisa mulai berlayar untuk mengarungi nusantara menyentuh mereka yang jauh dari tenaga kesehatan.