Rosatom Manfaatkan Tenaga Nuklir untuk Kesehatan

Perusahaan nuklir asal Rusia, Rosatom turut mengembangkan riset terkait nuklir untuk kesehatan manusia

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Nov 2014, 17:01 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2014, 17:01 WIB
Rusia Siap Bangun Reaktor Nuklir di Iran
Iran berkeras akan menggunakan 8 reaktor nuklir yang dibangun Rusia untuk kepentingan sipil, bukan kepentingan militer.

Liputan6.com, Jakarta Teknologi nuklir tidak hanya bermanfaat sebagai sumber energi alternatif, melainkan juga dapat dikembangkan untuk kepentingan medis.  Saat ini, dua penyakit kritis seperti kanker dan gangguan ginjal dapat ditangani dengan memanfaatkan nuklir.

Melihat nuklir yang juga penting bagi kesehatan manusia, membuat salah satu perusahaan nuklir dunia bernama Rosatom turut mengembangkan riset terkait nuklir. Bahkan, perusahaan nuklir asal Rusia telah menyuplai sejumlah produk seperti isotop, radiofarmasi, instrumen, radioisotop, dan senyawa kimia termasuk Iodine-131 ke lebih dari 30 negara.

Iodine-131 adalah senyawa radioaktif yang akan membantu memetakan fungsi ginjal. Sedangkan hipuran adalah tracer atau senyawa pembawa yang akan membawa Iodine-131 menuju organ yang diperiksa.

Wakil Presiden Rosatom International Network, Ivan Dybov, mengatakan,"Rosatom juga tengah memproduksi peralatan medis khusus Ephatom gamma CT-scanner yang dapat mendiagnosa beragam kondisi medis."

Menurut Ivan, produksi masal untuk scanner ini akan dilakukan dalam waktu dekat.

Seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Health-Liputan6.com pada Selasa (25/11/2014), Ivan, menyatakan bahwa komitmen dari Rosatom adalah mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai, termasuk nuklir untuk energi.

"Kami menyediakan sejumlah item penting untuk mendukung perawatan bagi para pasien di dunia," kata Ivan menjelaskan.

Lebih lanjut dia mengatakan, kalau saat ini Rosatom tengah mengembangkan suatu pusat penelitian, pengembangan, dan pelatihan nuklir untuk kesehatan. Menurut rencana, baru akan beroperasi pada 2015 di kota Dimitrovgad.

"Rusia juga akan membangun sejumlah pusat penelitian nuklir untuk kesehatan di kota-kota lain, seperti Obninsk dan Tomsk," kata Ivan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya