Sperma Pria 40 Tahun ke Atas Kurang Berkualitas

Setiap sperma laki-laki pada umumnya berkualitas, tapi beberapa faktor selain kesuburan dan makanan ternyata usia juga mempengaruhi.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 03 Des 2014, 17:30 WIB
Diterbitkan 03 Des 2014, 17:30 WIB
Ilustrasi Sperma (Istimewa)
Ilustrasi Sperma (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Setiap sperma laki-laki pada umumnya berkualitas, tapi beberapa faktor selain kesuburan dan makanan ternyata usia juga mempengaruhi.

Seperti teori yang dikembangkan oleh iluwan dari University of Otago bahwa pria berusia 35 tahun ke atas, kualitas spermanya kurang berkualitas dibanding pria usia 20 tahun-an.

Mengutip laman Newser, Rabu (3/12/2014),  peneliti me-review 90 studi dari lebih dari 30 negara untuk melihat kaitan antara usia dan kualitas sperma termasuk kemampuan sperma.

Hasilnya, seperti diterbitkan Science Daily, peneliti menemukan bahwa pasangan menikah yang menunda kehamilan cenderung memiliki masalah keturunan karena kualitas sperma yang semakin menurun.

"Meskipun kesuburan juga berpengaruh pada usia wanita namun pengaruh usia pada laki-laki sering diabaikan," kata penulis utama studi, Sheri Johnson.

Johnson menyebutkan studi telah menemukan penurunan yang konsisten untuk sifat sperma tertentu setelah pria memasuki usia 35 atau 40. Para penulis mengatakan, penting bagi pasangan untuk mempertimbangkan penuaan sperma untuk mencegah prosedur bayi tabung yang tidak perlu.

Dia juga menyarankan bagi pasangan untuk tidak menunda kehamilan mengingat risiko komplikasi kelahiran, keguguran, dan risiko pada anak seperti down syndrome, autisme, dan skizofrenia bisa lebih tinggi karena faktor usia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya