Liputan6.com, Jakarta Kehadiran pendamping di luar keluarga maupun tenaga kesehatan pada ibu hamil ternyata memberikan dampak luar biasa. Faktanya dalam program Kampanye Peduli Kesehatan Ibu yang digagas oleh Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan pihak-pihak lain berhasil tidak adanya kematian pada ibu hamil maupun melahirkan saat mendapatkan pendampingan.
Program yang dilakukan selama sembilan bulan sejak April 2014 ini dilaksanakan secara serentak di tanah air. Di DKI Jakarta, kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Kemenkes bersama Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) berhasil mendapatkan 174 sukarelawan yang mendampingi 307 ibu hamil. Ibu hamil tersebut adalah mereka yang berisiko tinggi diantaranya kehamilannya muda, kehamilan tua, atau kehamilan yang terlalu rapat.
Baca Juga
Tercatat, sudah terdapat 64 orang yang telah bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan dan melahirkan secara selamat baik ibu dan bayi.
Advertisement
Gerakan serupa pun terjadi di Jawa Timur, terdapat 782 pendamping yang mendampingi 801 ibu hamil. Lalu, 436 ibu hamil sudah melahirkan dengan selamat.
Di akhir masa kampanye Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, MKes menyatakan bahwa selama sembilan bulan kampanye ini berlangsung ternyata bisa membangun kepedulian terhadap ibu hamil yang berada di sekitarnya.
"Selain itu kita melihat bahwa ibu memang butuh pendamping saat masa kehamilan. Hanya untuk sekadar cerita, diyakinkan, dan mantap dalam mengelola kehamilan," tutur Anung dalam jumpa pers di kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Senin (22/12/2014).
"Ibu hamil tak hanya butuh dukungan dari bidan atau dokter, tapi juga teman yang mendampingi," tambahnya.
Meskipun banyak hasil positif yang didapat, Anung berharap pendampingan bisa dilakukan pada setiap ibu hamil berisiko tinggi. Sehingga bisa menekan angka kematian ibu saat hamil maupun melahirkan.Â