Bahaya Ibu Hamil Konsumsi Mi Instan

Ibu hamil di Indonesia banyak yang mengonsumsi mi instan dibanding makanan sehat. Padahal, mi instan termasuk berbahaya bagi ibu hamil.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 29 Des 2014, 21:31 WIB
Diterbitkan 29 Des 2014, 21:31 WIB
Mesti Tak Terbukti Mengandung Lilin, Mi Instan Ancam Kesehatan
Mi instan. Foto. dok.Womenshealth

Liputan6.com, Jakarta Ibu hamil di Indonesia banyak yang mengonsumsi mi instan dibanding makanan sehat. Padahal, mi instan termasuk berbahaya bagi ibu hamil.

Ini merupakan hasil riset yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) yang berkenaan dengan masalah gizi buruk anak.

Seperti disampaikan Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Siswanto bahwa kekurangan gizi anak  yang mengakibatkan stunting atau pendek semakin banyak di Indonesia. Hal ini lantaran ibu hamil kekurangan konsumsi energi, protein, dan gizi mikro pada semester I, II dan III.

"Penelitian ini melibatkan status gizi ibu hamil dan tumbuh kembang, di mana kami melibatkan 530 ibu hamil dan 430 bayi. Anak yang kekurangan gizi, cenderung kurus dan lahir dengan berat badan rendah karena ibunya sewaktu hamil kebanyakan mengonsumsi mi instan, gorengan, bubur, mi bakso, gado-gado dan nasi goreng," kata Siswanto saat paparan hasil penelitian di depan Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (29/12/2014).

Menurut Siswanto, kondisi ini cenderung dialami ibu hamil baik di perkotaan maupun pedesaan. Angka kecukupan gizinya bahkan kurang dari 70 persen. Untuk perkotaan sebesar 51,5 persen dan pedesaan 52,9 persen.

"Sumber konsumsi bahan makanan setelah nasi ternyata mi instan dengan rata-rata konsumsi 201 gram per hari.  Inilah yang disinyalir mengakibatkan risiko penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus, Jantung dan Stroke," ujarnya.

Siswanto menambahkan, 40 persen anak yang dilahirkan dari ibu yang memiliki masalah gizi, memiliki kemampuan bahasa dan motorik yang lambat dibanding anak seusianya. Selain itu, tumbuh kembang anak juga terganggu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya