Galau? Boleh Saja..Asal

Galau itu merupakan pola pikir kita dalam menghadapi sesuatu yang sifatnya menyedihkan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Jan 2015, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2015, 18:00 WIB
Galau? Boleh Saja..Asal
Galau itu merupakan pola pikir kita dalam menghadapi sesuatu yang sifatnya menyedihkan.

Liputan6.com, Jakarta Apa sih galau? Kalau kita menilik dari kamus Besar Bahasa Indonesia, galau bisa diartikan sebagai pikiran yang kacau atau tidak keruan. Kata ini, juga sering digunakan para remaja ataupun dewasa jika sedang sedih.

Menurut praktisi bersertifikat Neuro-linguistic programming (NLP), Hipnoterapi, Rapid Change Therapy (RCT) Life Coaching dan Time Line Therapy, Fanny Lara Amabadar, galau itu merupakan pola pikir kita dalam menghadapi sesuatu yang sifatnya menyedihkan. Tapi penting untuk diingat, galau itu pilihan. Karena ada orang yang senang terus-terusan galau dan dijadikan ideintitas. Ada juga yang menjadikan galau sebagai pembejaran hidup. Jadi tergantung orangnya.

"Itulah hebatnya alam bawah sadar kita (unconscious mind) yang tanpa disadari bisa mempengaruhi perilaku kita. Otak kita itu seperti memiliki suatu sistem, jadi kalau ada suatu kejadian, sistem ini akan bereaksi. Kalau sistemnya galau, maka apapun yang terjadi akan selalu galau," kata Fanny saat ditemui Liputan6.com, ditulis Selasa (20/1/2014).

Seperti orang yang patah hati atau belum mendapat pekerjaan, lanjut Fanny, galau tidak memiliki batasan usia. "Galau itu energi sedih, yang sebenarnya bisa dihalau dengan keinginan kita untuk move on."

Fanny menambahkan, setiap orang pasti pernah galau namun bukan berarti rasa ini harus dirasakan berlarut-larut. "Beri waktu diri kita untuk sedih. Misalnya seminggu. Biarkan semua keluar, air mata, kesedihan dan sebagainya. Selebihnya, move on, bangun kembali dan cari tahu apa tujuan hidup Anda," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya