Liputan6.com, Jakarta Banyak masyarakat Indonesia yang meragukan kemampuan para dokter dalam negeri. Termasuk dalam melakukan tindakan pembedahan dengan sayatan kecil pada sendi lutut, bahu dan engkel karena cedera yang dikenal dengan artroskopi.
Padahal kualitas dokter ortopedi yang sudah menjalani fellowship khusus di bidang operasi artroskopi sudah mumpuni. "Di Indonesia kini sudah ada sekitar 20 dokter spesial ortopedi yang memiliki sertifikat artroskopi. Lalu, peralatan artroskopi yang dimiliki sudah baik," terang dokter spesialis ortepedi dan operasi artroskopi dari Rumah Sakit Royal Progress, Bobby N. Nelwan, SpOT ditulis Minggu, (25/1/2015).
Usai menjalani operasi artroskopi pasien akan menjalani fisioterapi dalam beberapa tahapan dalam jangka waktu beberapa bulan. Hal ini penting dilakukan demi pasien mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal. Salah satu contohnya untuk mengurangi dampak otot mengecil sebelah yang biasanya terjadi usai operasi.
Advertisement
Jika dilakukan di luar negeri, tentunya pengobatan secara komperhensif ini akan menyulitkan pasien sendiri. Pasien harus bolak-balik ke luar negeri untuk menjalani hal tersebut. Hal yang berbeda jika dilakukan semuanya di dalam negeri.
Dokter Bobby yang pernah menangani kasus cedera pada para pesepakbola ini pun pernah mendapatkan tanggapan positif dari pasiennya. Salah satu pasiennya yang berasal dari Brasil pernah melakukan operasi cedera pada lutut kanan dan kiri, salah satu lutut operasinya ditangani oleh dokter Bobby. Betapa senangnya si pasien karena ia merasakan penanganan yang dilakukan dokter Bobby dan tim terasa lebih baik dibandingkan yang ia lakukan di luar negeri.
"Bahkan, sampai dipamerkan itu rekaman operasi lututnya di Brasil," terang dokter yang mengambil orthopaedic sport medicine fellowship di Changi General Hospital Singapura ini sambil tertawa.