Kenapa Lebih Mudah Murung Saat Puasa?

Selain kurangnya asupan air dan kadar glukosa yang rendah, kekurangan nikotin kian memperparah kondisi tersebut.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Jun 2015, 03:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2015, 03:00 WIB
5 Tahapan Usia Seorang Pria Cenderung Jadi Penggerutu
Selain kurangnya asupan air dan kadar glukosa yang rendah, kekurangan nikotin kian memperparah kondisi tersebut.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kurang asupan air dan kadar glukosa yang rendah dalam otak membuat kita yang sedang berpuasa lebih mudah marah, murung, dan lelah. Sakit kepala yang kerap timbul saat bulan Ramadan pun diakibatkan oleh kondisi yang serupa.

Biasanya, tiga kondisi di atas paling banyak dialami seorang perokok yang sedang berpuasa. Selain kurangnya asupan air dan kadar glukosa yang rendah, kekurangan nikotin kian memperparah kondisi tersebut.

Dikutip dari situs Arab News, Minggu (28/6/2015), sejumlah pakar dan psikolog menyarankan agar kita mengubah persepsi tentang nikotin. Untuk mengurangi ketegangan semacam itu, kurangilah asupan makanan tinggi lemak selama bulan ramadan, dan ikut terlibat ke dalam latihan ringan sebelum atau sesudah waktu berbuka.

Mereka juga mengatakan, Ramadan adalah waktu yang tepat untuk berhenti merokok. Namun, ada baiknya untuk meminta bantuan dokter agar tindakan itu bertahan lama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya