Liputan6.com, Jakarta Putih dan bersih, biasanya dua kriteria tersebut yang disukai masyarakat Indonesia saat membeli beras. 'Ningsih' alias bening dan bersih biasa disebut masyarakat begitu. Tapi, pakar kuliner Indonesia, Bondan Winarno menyayangkan pemikiran tersebut.
"Masyarakat Indonesia itu sebenarnya salah bila memilih beras 'ningsih'. Beras 'ningsih' itu sudah dipoles beberapa kali yang artinya kandungan nutrisinya sudah semakin sedikit," terang Bondan di sela-sela acara peluncuran rice cooker terbaru dari Philips pada Rabu (30/9/2015).
Baca Juga
Menurut pria yang juga komisaris suatu perusahaan di bidang beras ini, beras terbaik untuk dikonsumsi adalah beras pecah kulit. Beras ini hanya membuang lapisan terluar atau gabah sehingga kandungan gizi pada kulit terluar beras masih utuh.
Advertisement
"Walau tampak jelek, tapi itu bukan raskin (beras miskin). Itu malah the best rice," terang pria yang pernah berprofesi sebagai jurnalis ini.
Berbagai vitamin dan mineral jadi berkurang karena proses pemolesan seperti Vitamin B1, Vitamin B6, Vitamin B3, fosfor, dan mangan yang dibutuhkan tubuh.
Â