Liputan6.com, Jakarta Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah langkah sederhana, mudah dan murah untuk mencegah berbagai macam penyakit. Namun tak sampai setengah orang Indonesia yang mencuci tangannya dengan benar.
Hasil Riskesdas 2013, menunjukkan, proporsi penduduk umur di atas 10 tahun yang berperilaku cuci tangan dengan benar di Indonesia menjadi 47,0 persen setelah sebelumnya 23,2 persen pada 2007.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, CTPS dapat mencegah penyakit seperti diare dan ISPA yang sering menjadi penyebab kematian anak-anak. Demikian juga penyakit Hepatitis, Typhus, dan Flu Burung. Beliau pun mengimbau waktu yang tepat mencuci tangan, seperti:
Advertisement
1. Sebelum menyiapkan makanan
2. Setiap kali tangan kotor misalnya setelah memegang uang, binatang, berkebun, setelah buang air besar, setelah menceboki anak dan sebagainya
3. Setelah menggunakan pestisida atau insektisida
4. Sebelum menyusui bayi
"Ada Duta Lingkungan Sehat dan Natural Leader yang terpilih mewakili provinsinya. Mereka adalah siswa SD kelas 4-5 yang aktif menyosialisasikan CTPS di lingkungan kekuarga, sekolah, dan masyarakat sekitarnya yang berasal dari 5 provinsi, yaitu Sulawesi Tenggara, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat," kata Menkes, melalui siaran pers, Senin (19/10/2015).
Menurut Menkes, sejak 2008 hingga kini ada 25.184 dari 80.275 desa di Tanah Air yang telah melaksanakan pendekatan STBM. Selain itu, ada sekitar 4.431 desa yang telah mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan.
Baca juga:Â Begini cara mencuci tangan yang benar sesuai anjuran WHO
Â