Vaksin Flu Kurang Berfungsi Gara-Gara Statin

Lebih dari 40 persen orang berusia 65 tahun ke atas di Amerika Serikat menggunakan statin untuk mengendalikan kolesterol.

oleh Risa Kosasih diperbarui 02 Nov 2015, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2015, 06:00 WIB
Ilustrasi Sakit Flu dan Demam
Ilustrasi Sakit Flu dan Demam (iStockphoto)

Liputan6.com, Texas - Lebih dari 40 persen orang berusia 65 tahun ke atas di Amerika Serikat menggunakan statin untuk mengendalikan kolesterol, tetapi dua studi baru menunjukkan bahwa penggunaan statin menurunkan efek vaksin flu. Studi tersebut ditulis dalam The Journal of Infectious Diseases, yang dikutip dari Medical News Today, Senin (2/11/2015) lalu.

Vaksin flu dosis tinggi adalah salah satu dari beberapa vaksin yang disetujui untuk orang dewasa di atas 65 tahun di Amerika Serikat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan bahwa setiap orang harus divaksinasi flu setiap musim sejak usia 6 bulan. Lansia memang berada pada risiko tertentu untuk penyakit serius dan mengalami komplikasi dari flu, termasuk kematian.

Namun, salah satu laporan baru menunjukkan bahwa banyak pengguna statin lansia memiliki penurunan respon imun secara signifikan, dibandingkan dengan mereka yang tidak memakai statin. Dalam studi lain, efektivitasnya dalam mencegah penyakit pernapasan yang serius lebih rendah di antara pasien yang memakai statin.

Para peneliti ini menganalisis data respon imun dari percobaan klinis vaksin flu yang sebelumnya dilakukan selama 2009-2010 dan 2010-2011 saat musim flu.

Mereka berfokus pada efek potensial penggunaan statin pada respon imun awal pasien setelah diimunisasi flu. Penelitian ini melibatkan hampir 7.000 orang dewasa di atas usia 65 di empat negara, termasuk Amerika Serikat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya