Menuju Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut di 2030

Keterlibatan banyak pihak, termasuk para wanita, berperan penting mewujudkan Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut di 2030.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 02 Nov 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2015, 15:30 WIB
Ilustrasi Kanker Payudara
Ilustrasi Kanker Payudara (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bersama Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia berkomitmen untuk membantu masyarakat deteksi dini kanker payudara. Hal ini demi mewujudkan cita-cita Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut pada 2030.

Tahun 2030 dipilih karena selesainya sasaran Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan lanjutan dari program pembanungan bidang kesehatan misi nasional dan global, Millennium Development Goals (MDGs). Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar berharap dengan SDGs bisa menekan perkembangan penyakit tidak menular salah satunya kanker payudara.

Linda mengungkapkan sudah ada program-program demi memujudkan Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut di 2030. Tindakan preventif merupakan hal utama yang ditekankannya.

"Ada beberapa program antara lain sosialisasi, lalu ada juga mobil unit mamografi (salah satu alat untuk deteksi kanker payudara) yang beredar khusus di Jakarta, serta membentuk kelompok relawan yang memberikan pendampingan pasien kanker payudara," tutur Linda di sela-sela acara Pink Ribbon Run and Walk pada Minggu (1/11/2015) di fX Sudirman, Jakarta.

Tak main-main, kelompok relawan sudah bersertifikat internasional di bidang tersebut. Sehingga mampu memberikan pendampingan yang bermanfaat, berkualitas, dan tepat kepada pasien kanker payudara.

Linda juga menekankan, cita-cita ini tentunya akan lebih mudah diwujudkan bila sektor-sektor lain bekerjsama mulai dari pemerintah hingga masyarakat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya