P3K Anak: Lakukan Ini Jika Anak Jatuh Menghantam Tulang

Anak jatuh saat sedang bermain di rumah? Inilah pertolongan pertama pada kecekaan yang harus dilakukan orangtua

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Nov 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2015, 19:30 WIB
P3K Anak: Pertolongan Pertama Anak yang Jatuh Menghantam Tulang
Anak jatuh saat sedang bermain di rumah? Inilah pertolongan pertama pada kecekaan yang harus dilakukan orangtua

Liputan6.com, Jakarta Tahu si Kecil jatuh saat sedang bermain di rumah, orangtua harus cepat memberi pertolongan, dan secepat mungkin membawa mereka ke rumah sakit. Ini upaya mengetahui apakah si Kecil memar-memar saja atau ada bagian tulang yang patah.

"Yang jadi concern para orangtua terkait anak jatuh adalah patah tulang belakang ketika mereka jatuh dalam keadaan berdiri, dan menghantam telapak kaki," kata spesialis orthopedi Royal Sports Medicine Centre, Bobby N Nelwan saat dihubungin Health Liputan6.com, Selasa (3/11/2015)

Pada anak, lanjut Bobby, tulang panjang adalah bagian paling rawan. Tulang panjang yang terdapat di bagian paha, lengan, tungkai ini berfungsi sebagai alat penunjang tubuh. "Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah memakaikan anak papan bidai," kata Bobby menjelaskan.

Kapan anak harus dibawa ke dokter?

Bidai merupakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang dipakai sebagai penyokong tubuh. Setelah itu, segera bawa ke rumah sakit. Jangan pernah menunggu, sekali pun kejadian itu terjadi di malam hari.

"Kapan saja si anak jatuh, langsung bawa ke rumah sakit. Di sana ada emergency," kata Bobby. Barulah pagi harinya, dokter spesialis ortopedi atau spesialis tulang akan memeriksa lebih lanjut dan menyeluruh.

Jika hasil diagnosa menyatakan hanya memar-memar saja, kompres menggunakan handuk rendaman air hangat atau handuk berisi es sudah cukup.

"Tapi kalau ternyata ada yang patah, bisa di-gipsum atau dioperasi. Apalagi kalau patah tulangnya di dekat sendi, harus dioperasi. Kalau bentukan tulangnya mau bagus, jalannya operasi. Kalau mau yang abal-abal, cukup di-gipsum saja," kata Bobby menenkankan.

Masa penyembuhan

Setelah operasi, anak dapat beraktivitas seperti semula. Asal, mengenakan tongkat atau duduk di atas kursi roda. Masa penyembuhannya  relatif lebih singkat ketimbang orang tua. 

"Semakin muda usia pasien, semakin cepat pula sembuhnya. Semakin tua, semakin lama sembuhnya," kata Bobby.

Pada anak, proses penyembuhan tidak memakan waktu lama, berkisar satu, dua, atau tiga minggu. "Kalau orang tua, hitungan sembuhnya bulanan. Satu bulan, dua bulan, tiga bulan," kata Bobby menekankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya