Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi minuman berkadar gula tinggi menghasilkan lebih dari 27 persen lemak visceral (lemak tak terlihat yang berada di paha, bokong, dan pinggang), dan menurut penelitian orang-orang yang mengkonsumsi minuman tersebut tidak mengetahui apa efek dari hal tersebut.
Pemerintah Federal Boston menyarankan setiap orang tidak mengkonsumsi lebih dari 10 persen gula dalam kalori. Dikutip dari laman Today, Rabu (13/01/2016) Dr Carolyn Fox pemimpin penelitian dari Tufts University dan Harvard Medical School di Boston mengatakan, "Kami menganjurkan agar setiap orang mengikuti pedoman diet gula dari minuman manis yang mereka konsumsi," ujarnya.
Baca Juga
Fox dan rekan juga mengamati 1.000 relawan dalam studinya yang didukung oleh National Heart, Lung, and Blood Institute yang merupakan salah satu National Institutes of Health untuk memeriksakan lemak tubuh dalam perut, yang menjadi potensi penyakit jantung dan diabetes dengan menggunakan computed tomography (CT Scan).
Advertisement
Baca Juga
Temuan ini mendukung penelitian lain yang menunjukkan gula tidak hanya membuat orang gemuk, namun dapat memperburuk kondisi kesehatan tubuh seperti penyakit jantung, bahkan mempercepat pertumbuhan tumor.
Beberapa studi pun mendukung efek kesehatan dari pengonsumsian gula berlebih, dan hal ini ditambahkan oleh Dr. Leana Wen selaku Komisaris Baltimore City Health bersama Nick Mosby yang merupakan anggota dewan untuk memperkenalkan RUU perihal peringatan berupa label di kemasan minuman manis serta iklannya saat menjual produk mereka.
Baltimore City Health pun meluncurkan kampanye untuk mendesak masyarakat mengurangi pengonsumsian minuman manis karena penyebab tertinggi penyakit diabetes berasal dari pengonsumsian makanan juga minuman manis.