7 Kebiasaan Ini Diam-diam Picu Tumpulnya Ingatan Manusia

Menghilangkan kebiasaan ini dapat hindari kerusakan otak secara perlahan

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 09 Feb 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2016, 08:00 WIB
7 Kebiasaan Ini Diam-diam Picu Tumpulnya Ingatan Manusia
Menghilangkan kebiasaan ini dapat hindari kerusakan otak secara perlahan

Liputan6.com, Jakarta Jika seorang merasakan perubahan kinerja otak seperti tidak mampu berpikir secara cepat, tidak mampu meraih ide-ide kreatif, atau sering mengalami kesalahan dalam menulis dan mengetik pekerjaan menjadi salah satu indikasi hilangnya sel-sel pada otak.

Kondisi stres dalam kehidupan atau merasakan berbagai tekanan baik dari segi pekerjaan dan hubungan dapat mempengaruhi ketepatan kognitif seseorang.

Tak hanya kondisi stres, bahkan sedikit dari sejumlah orang yang menyadari beragam kebiasaan sehari-hari pun memberikan dampak jangka panjang untuk otak manusia.

Seperti dilansir laman Mensxp, ditulis Selasa (9/2/2016) berikut kebiasaan yang perlu dihentikan untuk menjaga ketajaman daya ingat seseorang.

1. Memaksakan otak berpikir saat sakit

Saat tubuh di kondisi sakit para dokter menyarankan untuk beristirahat walaupun tubuh tengah merasa baik-baik saja. Hal ini memiliki keterkaitan antara kinerja otak jika bekerja saat tubuh sakit.

Dalam kondisi akibat infeksi, otak harus mengirim sinyal ke kelenjar getah bening untuk melawan infeksi dan saat otak digunakan untuk bekerja menyebabkan kehancuran beberapa sel abu-abu pada otak yang berperan dalam memori, perhatian, kesadaran persepsi, bahasa dan alam sadar manusia

Sedangkan memaksakan otak untuk bepikir di saat demam justru dapat memperburuk suhu tubuh menjadi lebih tinggi bahkan berakibat otak memanas.

Jadi saat tubuh tak sehat dapatkan situasi tenang dan tidur siang sangat dianjurkan untuk memperbaiki kondisi tubuh.

2. Melewatkan sarapan

Menjalankan kegiatan sehari-hari tentunya membutuhkan tenaga fisik dan otak yang seimbang. Namun sejumlah orang yang melewatkan sarapan mampu menghalangi otak untuk berpikir.

Nutrisi pada otak harus dipenuhi dengan seimbang, di mana saat tubuh kekurangan gizi maka kinerja otak manusia akan menurun bahkan menurunkan tingkat gula darah pada tubuh.

3. Makan berlebih

Makan berlebihan juga dapat membuktikan risiko buruh untuk otak manusia, akibat makan berlebih otak akan berada di kondisi tak berimbang dalam produksi insulin.

Dehidrasi hingga jarang berpikir

4. Dehidrasi

Saat duduk bekerja di ruangan ber-AC terlalu lama terkadang mengakibatkan seseorang tidak mengonsumsi air mineral dengan cukup, sehingga memberikan dampak sel-sel dalam tubuh menyusut.

Akibat tak adanya air yang masuk ke dalam tubuh mengakibatkan tubuh "meminjam" air dari otak sehingga otak kesulitan untuk berpikir.

5. Banyak mengosumsi makanan manis

Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat kadar gula darah yang berlebih membuktikan kurangnya memori dan kemampuan belajar seseorang. Dengan kata lain, makan gula terlalu banyak bisa membuat orang menjadi bodoh.

6. Merokok

Rokok yang memberikan kerugian bagi kesehatan tubuh manusia pun berdampak buruk juga untuk otak manusia. Dalam sebuah studi yang dilakukan Mcgill University, merokok menyebabkan penipisan korteks dari waktu ke waktu. Singkat cerita, merokok menyebabkan kemampuan memori dan bahasa yang rusak dalam jangka panjang.

7. Jarang berpikir

Otak adalah salah satu organ dalam tubuh yang berkembang sesuai dengan penggunaannya. Sama seperti tubuh manusia yang membutuhkan latihan untuk raih otot tetap kencang, sedangkan otak membutuhkan kegiatan untuk tetap miliki daya ingat yang tajam.

Saat seseorang menjalani hidup lamban dan membosankan mengakibatkan otak jarang berpikir sehingga menghasilkan daya ingat yang tumpul.

Untuk menghindarinya dengan latihan otak menggunakan permainan seperti teka-teki silang (TTS) atau sudoku berkemungkinan kualitas daya ingat menjadi berkembang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya