Liputan6.com, Jakarta Memeringati Hari Kartini, Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengimbau perempuan Indonesia untuk dapat meneladani sosok tokoh Pahlawan Nasional tersebut.
"Kartini adalah pejuang wanita yang meninggal di usia yang masih muda, 25 tahun. Empat hari setelah melahirkan putera pertama, dan anak satu-satunya," kata Menkes dalam pesan singkatnya yang diunggah Sehat Negeriku di jejaring YouTube, Rabu (20/4/2016).
Baca Juga
Menurut Menkes, proses hamil dan melahirkan merupakan perjuangan ibu yang sangat berat karena jiwa ibu dipertaruhkan untuk ankanya. Untuk itu perlu persiapan yang baik, bukan hanya calon ibu, tapi juga keluarga dan lingkungan sekitarnya agar proses kehamilan dan melahirkan menjadi sesuatu yang membahagiakan.Â
Advertisement
Baca Juga
Data kematian ibu, kata dia, telah mengalami penurunan secara angka absolut dari 5.000 pada 2013 menjadi 4.800 pada 2016. Penyebabnya adalah banyak ditemukan perempuan yang hamil terlalu muda atau tua, jarak kehamilan berdekatan, serta kehamilan yang terlalu sering.
Kementerian Kesehatan mengupayakan pembinaan pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit. Data Kemenkes pada Januari 2016 menunjukkan, capaian target nasional pelayanan kesehatan yaitu 86,9 persen puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil, 79, 5 persen melakukan orientasi program perencanaan kehamilan, dan pencegahan komplikasi serta 83 persen melayani pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali.
"Saya mengimbau agar kaum perempuan mau dan mampu meneladani sosok Ibu Kartini dengan menjadi pejuang sejati bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya demi terwujudnya Indonesia Sehat dengan melaksanakan gaya hidup sehat yakni menjaga gizi seimbang, deteksi dini penyakit sehingga dapat menurunkan beban pembiayaan kesehatan," ujarnya.